Silent Struggle di Kantor, Kenapa Banyak Karyawan Diam-Diam Burnout?
Senin, 6 Oktober 2025 - 11:30 WIB
Sumber :
- Freepik
Sebuah laporan dari Inggris menunjukkan, sekitar 85% pekerja pernah mengalami gejala burnout atau kelelahan akibat stres kerja. Ini menunjukkan masalah ini bukan kasus individual, melainkan fenomena global.
WHO menekankan bahwa burnout terjadi ketika stres kerja kronis tidak berhasil dikelola. Masalahnya, banyak karyawan enggan mengakui kesulitan yang mereka alami. Dalam sebuah survei di Inggris, 1 dari 3 pria melaporkan tidak ada dukungan kesehatan mental di tempat kerja mereka.
Artinya, silent struggle terus berlanjut karena dua hal: kurangnya dukungan dari organisasi, dan budaya kerja yang masih menstigma kesehatan mental.
Cara Mengatasi Silent Struggle
Bagi Individu
- Kenali tanda-tandanya. Jangan menunggu sampai stres berubah jadi sakit.
- Cari dukungan. Bicarakan dengan teman, keluarga, atau tenaga profesional.
- Jaga keseimbangan. Atur jam kerja, berikan ruang untuk istirahat dan hobi.
- Kelola stres. Lakukan olahraga, meditasi, atau aktivitas relaksasi.
Bagi Organisasi
Halaman Selanjutnya
Bangun budaya yang mendukung. Normalisasi pembicaraan tentang kesehatan mental.Latih manajer. Agar peka terhadap tanda-tanda burnout di timnya.Kebijakan kerja fleksibel. Jam kerja yang manusiawi bisa mencegah kelelahan.Sediakan layanan konseling. Akses mudah ke psikolog atau konselor kerja sangat membantu.
Baca Juga :
Kenapa Kita Bisa Tiba-Tiba Muak dengan Kerjaan?