Bukan Genetik, Ini Bukti Ilmiah Mengapa Orang Gemuk Jarang Ditemui di Jepang!
- Freepik
"Lingkungan hidup dan kebiasaan makan sehari-hari jauh lebih berpengaruh terhadap risiko obesitas dibandingkan faktor genetik. Pola makan tradisional Jepang sangat mendukung metabolisme sehat,” kata pakar epidemiologi nutrisi dari Harvard, Profesor Frank Hu
Pola Makan Tradisional Jepang: Kaya Nutrisi, Rendah Kalori
Kunci utama keberhasilan Jepang dalam menjaga berat badan penduduknya adalah pola makan tradisional mereka. Menu harian orang Jepang biasanya terdiri dari:
- Nasi putih (dalam porsi kecil)
- Ikan kukus atau panggang
- Sup miso
- Sayuran kukus atau fermentasi (seperti tsukemono)
- Tahu, edamame, dan rumput laut
Ahli diet klinis dari Inggris, Dr. Michelle Harvie yang meneliti kebiasaan makan masyarakat Asia Timur, menjelaskan bahwa makanan tradisional Jepang mengandung banyak serat, protein tanpa lemak, dan probiotik alami. Porsi makan warga Jepangpun kecil, dan budaya makan lambat memberi waktu otak untuk mengenali rasa kenyang. Selain itu, mereka jarang mengonsumsi makanan ultra-proses dan cenderung menghindari minuman manis seperti soda atau kopi berkrim.
Tak hanya itu saja, orang Jepang terutama di Okinawa (daerah dengan penduduk tertua dan tersehat di dunia) juga menjunjung konsep ‘Hara Hachi Bu’yang berarti makan hanya sampai merasa 80% kenyang. Konsep ini terbukti secara ilmiah membantu menghindari asupan kalori berlebih tanpa perlu diet ketat. Penelitian dari Universitas Tokyo menunjukkan bahwa mereka yang mempraktikkan Hara Hachi Bu memiliki BMI lebih rendah dan kadar insulin lebih stabil.