Trik Jalan Kaki Untuk Turunkan Berat Badan dengan Cepat di Usia 45 Tahun
- Freepik
Lifestyle –Bagi orang berusia 45 tahun ke atas yang ingin menurunkan lemak lewat olahraga ringan, jalan kaki di pagi hari bisa jadi pilihan terbaik. Aktivitas ini mudah dilakukan, tidak memberatkan tubuh, dan tetap efektif. Dengan sedikit modifikasi pada teknik jalan, pembakaran lemak bisa ditingkatkan sehingga hasil olahraga lebih maksimal meski hanya dari kebiasaan jalan santai.
Modifikasi ini bekerja dengan cara meningkatkan detak jantung, mengaktifkan otot, dan mempercepat metabolisme, sehingga tubuh terus membakar lemak bahkan setelah selesai berjalan. Lantas bagaimana caranya?
Berikut enam modifikasi jalan kaki berbasis riset yang bisa membantu orang berusia 45 tahun ke atas membakar lebih banyak lemak dibanding latihan kardio biasa seperti dilansir dari laman Times of India.
1. Tambahkan Interval
Cara paling efektif untuk membakar lemak saat berjalan adalah dengan latihan interval, yaitu bergantian antara langkah cepat dan langkah lambat. Polanya berjalan cepat selama satu menit, lalu berjalan santai dua menit. Ulangi pola ini 6–8 kali.
Latihan ini meningkatkan detak jantung dan penggunaan oksigen, sehingga kalori terbakar lebih banyak selama dan setelah olahraga. Sangat cocok untuk usia 45+, karena mampu meningkatkan metabolisme dan kesehatan jantung tanpa memberi tekanan berlebih pada sendi. Mulailah dengan pemanasan lima menit jalan santai, lalu akhiri dengan pendinginan.
2. Jalan Menanjak
Berjalan menanjak (atau di treadmill dengan kemiringan) membuat otot bokong, paha belakang, dan betis bekerja lebih keras dibanding jalan di permukaan datar. Energi yang dibutuhkan meningkat 17% hingga 50% lebih tinggi, tergantung sudut kemiringannya.
Latihan ini bukan hanya membakar lemak lebih banyak, tetapi juga memperkuat otot-otot sekitar sendi, yang penting setelah usia 45 karena bisa meningkatkan stabilitas dan mengurangi risiko cedera. Cobalah 30–60 detik jalan menanjak, lalu pulih di jalan datar. Ulangi 5–8 kali.
3. Gunakan Beban Ringan
Menambahkan beban ringan saat berjalan, seperti membawa dumbbell kecil berukuran 0,5–1 kg atau memakai rompi berbobot, bisa meningkatkan intensitas tanpa perlu berjalan lebih jauh atau lebih cepat.
Selain melatih otot kaki, beban juga mengaktifkan otot lengan, bahu, dan perut. Teknik ini membantu mempertahankan massa otot tanpa lemak yang cenderung menurun seiring usia, sekaligus menjaga metabolisme tetap tinggi. Hasilnya, pembakaran kalori bisa meningkat 10–20% dibanding berjalan tanpa beban. Mulailah dengan beban ringan sambil menjaga postur agar terhindar dari cedera.
4. Ayunkan Lengan dengan Kuat
Saat berjalan, ayunkan lengan dari bahu dengan gerakan kuat, bukan hanya membiarkannya menggantung di samping tubuh. Gerakan ini memberi latihan tambahan untuk otot bahu dan punggung.
Kombinasi ayunan lengan dan langkah kaki membuat pembakaran kalori lebih tinggi serta meningkatkan kesehatan jantung. Teknik ini juga membantu memperpanjang langkah, sehingga lemak terbakar lebih banyak. Tidak perlu peralatan khusus, semua orang bisa melakukannya.
5. Jalan Saat Perut Kosong
Berjalan di pagi hari saat perut kosong dapat mempercepat proses pembakaran lemak. Riset menunjukkan bahwa olahraga tanpa makanan sebelumnya membuat tubuh menggunakan cadangan lemak sebagai sumber energi, bukan karbohidrat yang mudah diakses.
Jalan kaki 20–30 menit sebelum sarapan dapat membantu menurunkan berat badan lebih baik serta meningkatkan sensitivitas insulin. Namun, bagi yang memiliki masalah gula darah atau mudah lemas, sebaiknya konsumsi camilan ringan dulu sebelum berjalan.
6. Tambah Durasi Jalan
Durasi jalan sama pentingnya dengan intensitas. Disarankan berjalan 30–45 menit setiap hari. Penelitian membuktikan bahwa rutinitas ini meningkatkan metabolisme lemak, mengurangi lemak perut, dan mengecilkan lingkar pinggang.
Kebiasaan berjalan lebih lama membuat tubuh lebih bertenaga dan metabolisme tetap aktif sepanjang hari. Jika dikombinasikan dengan modifikasi lain, hasil pembakaran lemak jauh lebih baik.