Apakah Perut Buncit Bisa Hilang dengan Detox? Fakta dan Mitosnya
- iStock
Meski terlihat menjanjikan, detox bukan tanpa risiko. Diet yang terlalu ketat, terutama yang hanya mengandalkan jus atau cairan, bisa menyebabkan kekurangan protein, vitamin, dan mineral penting. Hal ini dapat membuat tubuh lemas, metabolisme melambat, bahkan menurunkan daya tahan tubuh.
Jika detox dilakukan dengan cara ekstrem, seperti penggunaan obat pencahar atau colon cleanse berlebihan, ada risiko dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit. Kondisi ini bisa berbahaya, terutama bagi orang dengan masalah kesehatan tertentu.
Selain itu, ada pula efek psikologis yang sering muncul. Setelah melewati detox ketat, sebagian orang justru mengalami “balas dendam” dengan makan berlebihan. Hasilnya, berat badan kembali naik dengan cepat atau yang disebut efek yo-yo. Tidak jarang pula produk detox dijual dengan harga tinggi tanpa jaminan keamanan dan efektivitas, karena tidak semua suplemen melewati pengawasan ketat.
Apakah Detox Bisa Membantu Perut Buncit?
Beberapa studi kecil memang menemukan penurunan berat badan setelah diet detox tertentu. Misalnya, penelitian di Korea pada wanita yang menjalani lemon detox diet selama beberapa hari menunjukkan adanya penurunan berat badan, lemak tubuh, dan lingkar pinggang.
Namun, para ahli menilai hasil ini lebih karena pengurangan kalori ekstrem, bukan efek spesifik dari detox itu sendiri. Dalam praktiknya, detox bisa saja membantu orang yang awalnya sering mengonsumsi junk food, minuman manis, atau alkohol.
Dengan mengganti kebiasaan itu dengan makanan lebih sehat dan kalori rendah, tubuh akan otomatis mengalami penurunan berat badan, termasuk pada bagian perut. Tetapi sekali lagi, ini bukan karena detox memiliki kekuatan khusus, melainkan karena pola makan yang lebih baik.