Apakah Perut Buncit Bisa Hilang dengan Detox? Fakta dan Mitosnya

Ilustrasi jus detoks
Sumber :
  • iStock

LifestyleBeberapa tahun terakhir, detox menjadi tren yang digandrungi banyak orang. Mulai dari juice cleanse, puasa dengan minuman tertentu, sampai suplemen herbal yang dijual dengan klaim membersihkan racun dari tubuh.

Diam-diam Sering Minum Matcha Ternyata Bisa Bikin Kamu Semakin Cantik

Tak jarang, produk detox juga dikaitkan dengan janji bisa mengecilkan perut buncit hanya dalam hitungan hari. Tapi, benarkah detox memang bisa menghilangkan lemak di perut? Atau justru lebih banyak mitos daripada fakta? Mari kita bedah satu per satu.

Apa Itu Detox: Versi Populer vs Ilmiah

Dalam konteks populer, detox sering diartikan sebagai cara membersihkan tubuh dari racun dengan metode tertentu. Misalnya dengan hanya mengonsumsi jus sayur dan buah selama beberapa hari, menggunakan suplemen, atau melakukan colon cleanse.

Kenapa Perut Buncit Susah Hilang Meski Sudah Rajin Olahraga?

Tujuannya agar tubuh terasa lebih segar, sehat, dan tentu saja perut jadi lebih rata. Namun, dalam dunia medis, tubuh sebenarnya sudah memiliki sistem detox alami. Hati, ginjal, usus, paru-paru, dan kulit bekerja setiap hari untuk menyingkirkan zat berbahaya.

Jadi, ketika produk detox mengklaim bisa membersihkan racun dengan cara instan, pertanyaan besar pun muncul: racun apa yang dimaksud, dan apakah benar cara itu lebih efektif daripada mekanisme alami tubuh?

7 Tanda Cacingan pada Anak yang Wajib Diwaspadai Orang Tua

Sebuah critical review yang dipublikasikan di Journal of Human Nutrition and Dietetics meneliti bukti ilmiah di balik berbagai diet detox. Dalam ulasannya, para peneliti, termasuk Prof. Hosen Kiat dan Dr. Alice Klein dari Macquarie University, menyimpulkan bahwa meski industri detox sangat berkembang, ada sedikit bukti klinis yang mendukung penggunaan diet-detox ini.

”Sebagian kecil penelitian menunjukkan bahwa beberapa detox komersial dapat meningkatkan fungsi hati dan mengeliminasi polutan organik persisten dari tubuh, meskipun penelitian-penelitian tersebut memiliki kelemahan metodologis dan ukuran sampel yang kecil,” kata dia.

Artinya, bukti yang tersedia masih sangat terbatas. Dengan kata lain, klaim detox yang sering kita lihat dalam iklan sebaiknya tidak langsung dipercaya, apalagi jika dikaitkan dengan janji mengecilkan perut secara cepat.

Klaim Detox vs Fakta yang Terbukti

Banyak produk detox mengklaim mampu membuang lemak perut dengan cepat. Memang, beberapa orang yang menjalani detox melaporkan berat badan turun dan lingkar pinggang mengecil. Tapi menurut penelitian, penurunan itu biasanya hanya sementara karena berkurangnya air dan simpanan glikogen dalam tubuh, bukan benar-benar lemak visceral yang berbahaya.

Ada juga klaim bahwa detox dapat menghilangkan racun dari makanan olahan, alkohol, atau polusi. Faktanya, tubuh sudah punya sistem alami untuk mengeliminasi zat tersebut. Tidak ada bukti meyakinkan bahwa suplemen atau program detox bisa meningkatkan kemampuan alami tubuh ini secara signifikan.

Selain itu, banyak orang merasa lebih segar atau ringan setelah melakukan detox. Efek ini bisa jadi memang nyata, tetapi lebih disebabkan karena berhenti mengonsumsi makanan tinggi gula, junk food, atau alkohol. Jadi bukan karena detox itu sendiri yang punya kemampuan magis, melainkan karena pola makan mereka jadi lebih sederhana dan rendah kalori.

Risiko & Keterbatasan Detox

Meski terlihat menjanjikan, detox bukan tanpa risiko. Diet yang terlalu ketat, terutama yang hanya mengandalkan jus atau cairan, bisa menyebabkan kekurangan protein, vitamin, dan mineral penting. Hal ini dapat membuat tubuh lemas, metabolisme melambat, bahkan menurunkan daya tahan tubuh.

Jika detox dilakukan dengan cara ekstrem, seperti penggunaan obat pencahar atau colon cleanse berlebihan, ada risiko dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit. Kondisi ini bisa berbahaya, terutama bagi orang dengan masalah kesehatan tertentu.

Selain itu, ada pula efek psikologis yang sering muncul. Setelah melewati detox ketat, sebagian orang justru mengalami “balas dendam” dengan makan berlebihan. Hasilnya, berat badan kembali naik dengan cepat atau yang disebut efek yo-yo. Tidak jarang pula produk detox dijual dengan harga tinggi tanpa jaminan keamanan dan efektivitas, karena tidak semua suplemen melewati pengawasan ketat.

Apakah Detox Bisa Membantu Perut Buncit?

Beberapa studi kecil memang menemukan penurunan berat badan setelah diet detox tertentu. Misalnya, penelitian di Korea pada wanita yang menjalani lemon detox diet selama beberapa hari menunjukkan adanya penurunan berat badan, lemak tubuh, dan lingkar pinggang.

Namun, para ahli menilai hasil ini lebih karena pengurangan kalori ekstrem, bukan efek spesifik dari detox itu sendiri. Dalam praktiknya, detox bisa saja membantu orang yang awalnya sering mengonsumsi junk food, minuman manis, atau alkohol.

Dengan mengganti kebiasaan itu dengan makanan lebih sehat dan kalori rendah, tubuh akan otomatis mengalami penurunan berat badan, termasuk pada bagian perut. Tetapi sekali lagi, ini bukan karena detox memiliki kekuatan khusus, melainkan karena pola makan yang lebih baik.