Makan Mi Instan Setiap Hari, Apa yang Terjadi pada Tubuh?
- Freepik
Mi instan tinggi kalori tetapi rendah serat dan protein. Akibatnya, rasa kenyang tidak bertahan lama, sehingga kita cenderung makan lagi atau ngemil setelahnya.
Sebuah penelitian di Korea Selatan yang dipublikasikan dalam Journal of Nutrition menemukan bahwa konsumsi mi instan secara rutin berhubungan dengan peningkatan risiko sindrom metabolik, kombinasi obesitas, tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, dan kolesterol tinggi.
3. Gangguan Kesehatan Jantung
Tingginya kandungan lemak jenuh dan garam pada mi instan dapat memperburuk kondisi jantung. Jika dikonsumsi setiap hari, risiko stroke dan penyakit jantung iskemik meningkat.
4. Gangguan Pencernaan
Karena rendah serat, mi instan bisa memicu sembelit jika sering dikonsumsi. Ditambah lagi, kandungan pengawet tertentu dapat memengaruhi keseimbangan mikrobiota usus.
Beberapa penelitian sudah menguatkan kekhawatiran ini. Studi Journal of Nutrition (2014) pada lebih dari 10.000 orang dewasa di Korea menunjukkan bahwa konsumsi mi instan lebih dari dua kali seminggu meningkatkan risiko sindrom metabolik, terutama pada wanita.