Turun 7 Kilo dalam 21 Hari Tanpa Menyiksa dengan Metode 18-10-8-4-1 ala Ahli Gizi

ilustrasi diet
Sumber :
  • Pixaby

Intermittent fasting bukan hal baru. Banyak orang sudah mempraktikkannya untuk menurunkan berat badan. Konsepnya sederhana yakni ada periode makan dan ada periode puasa, sehingga tubuh otomatis menciptakan defisit kalori.

Kalori Lebih Cepat Habis di Mana? Rahasia Lari di Lapangan vs Treadmill

Menurut Richa, ada beberapa variasi pola intermittent fasting yang bisa kamu coba:

  • 16:8 yakni metode makan selama 8 jam, puasa 16 jam. Biasanya cocok untuk pemula yang ingin fleksibel, misalnya makan dari jam 12 siang–8 malam.
  • 5:2 yakni metode lima hari makan normal, dua hari berpuasa.
  • 14:10 yakni metode makan dalam jendela 10 jam, puasa 14 jam. Pilihan bagus untuk yang baru mulai.
  • 18:6 ini adalah metode favorit Richa. Lebih ketat tapi sangat efektif, dengan jendela makan hanya 6 jam dan sisanya puasa.

Setiap orang bisa menyesuaikan pola ini sesuai gaya hidup dan kenyamanannya.

Intinya: Konsistensi Lebih Penting daripada Ekstrem

7 Kebiasaan di Kantor yang Tanpa Disadari Bisa Bikin Gemuk

Kunci sukses Richa ada pada rutinitas kecil yang konsisten, bukan diet super ketat yang bikin stres. Dari pola tidur, asupan protein, hingga aktivitas ringan sehari-hari, semua berkontribusi pada hasil besar.

Kalau kamu sedang mencari cara menurunkan berat badan tanpa harus tersiksa, metode 18-10-8-4-1 ini bisa jadi inspirasi. Tentu saja, selalu pastikan kondisi kesehatanmu mendukung sebelum mencoba pola diet baru.

Halaman Selanjutnya
img_title
Jangan Biarkan Kalori Menumpuk! 5 Kebiasaan Sebelum Makan Siang agar Diet Lebih Efektif