Bertahan atau Pergi? Ketika Stres Kerja Mengancam Jiwa, Ini Panduan Psikologisnya

Ilustrasi burnout di tempat kerja
Sumber :
  • Freepik

  • Kamu merasa cemas luar biasa setiap Minggu malam.
  • Kamu tidak bisa tidur dengan tenang karena memikirkan beban kerja.
  • Kamu merasa tidak ada yang peduli dengan keberadaanmu.
  • Setiap hari di kantor membuatmu merasa gagal.
  • Kamu mulai berpikir bahwa tidak ada yang berubah walau kamu pergi.
Bukan Cuma Pahala, Puasa Arafah Ternyata Ada 6 Efek Dahsyat untuk Kesehatan!

Jika sebagian besar dari jawabanmu adalah "ya", besar kemungkinan kamu berada dalam bahaya psikologis. Penting untuk segera mencari bantuan atau mempertimbangkan langkah strategis untuk keluar dari lingkungan tersebut.

Resiliensi vs Penghancuran Diri: Jangan Keliru Memaknai

Budaya hustle sering kali membuat kita merasa harus kuat menahan segalanya. Tapi psikolog asal AS yang juga penulis The Self-Love Workbook, Dr. Shainna Ali menekankan bahwa resiliensi bukan berarti membiarkan diri terus terluka.

Mengenal Vitiligo, Bukan Sekadar Masalah Kulit, Tapi Juga Psikologis

"Menoleransi lingkungan kerja yang menyakitkan tidak akan membuktikan kekuatanmu. Itu hanya mengikis identitas dan harga dirimu sedikit demi sedikit," jelasnya.

Dalam kasus yang berat, bertahan bisa berarti menyiksa diri secara perlahan. Performa kerja turun, relasi sosial memburuk, dan yang lebih mengkhawatirkan—semangat hidup memudar.

Kantor Sebagai Pemicu Luka Batin: Studi dan Fakta

Halaman Selanjutnya
img_title
Saat Doa Diijabah dan Dosa Dihapus, Inilah Kekuatan Spiritual Puasa Arafah bagi Kesehatan Mental