Bertahan atau Pergi? Ketika Stres Kerja Mengancam Jiwa, Ini Panduan Psikologisnya
- Freepik
- Kamu merasa cemas luar biasa setiap Minggu malam.
- Kamu tidak bisa tidur dengan tenang karena memikirkan beban kerja.
- Kamu merasa tidak ada yang peduli dengan keberadaanmu.
- Setiap hari di kantor membuatmu merasa gagal.
- Kamu mulai berpikir bahwa tidak ada yang berubah walau kamu pergi.
Jika sebagian besar dari jawabanmu adalah "ya", besar kemungkinan kamu berada dalam bahaya psikologis. Penting untuk segera mencari bantuan atau mempertimbangkan langkah strategis untuk keluar dari lingkungan tersebut.
Resiliensi vs Penghancuran Diri: Jangan Keliru Memaknai
Budaya hustle sering kali membuat kita merasa harus kuat menahan segalanya. Tapi psikolog asal AS yang juga penulis The Self-Love Workbook, Dr. Shainna Ali menekankan bahwa resiliensi bukan berarti membiarkan diri terus terluka.
"Menoleransi lingkungan kerja yang menyakitkan tidak akan membuktikan kekuatanmu. Itu hanya mengikis identitas dan harga dirimu sedikit demi sedikit," jelasnya.
Dalam kasus yang berat, bertahan bisa berarti menyiksa diri secara perlahan. Performa kerja turun, relasi sosial memburuk, dan yang lebih mengkhawatirkan—semangat hidup memudar.