Ingin Resign Tapi Masih Ragu? Mungkin Ini Tanda Kamu Sedang Alami Decision Fatigue
- Freepik
- Setiap memikirkan resign atau bertahan, kamu merasa “mati rasa”.
- Kamu membuat daftar pro-kontra tapi tak pernah selesai.
- Kamu merasa bersalah atas apapun pilihan yang dipikirkan.
- Kamu merasa jalan keluar itu selalu menyakitkan, tak peduli apa pun keputusannya.
- Kamu terus membatalkan niat karena takut, bukan karena ragu.
Bagaimana Menghadapinya?
1. Sadari bahwa ragu bukan tanda gagal.
Keraguan adalah respons wajar dari tubuh dan pikiran yang kelelahan. Alih-alih memaksa diri mengambil keputusan besar saat kamu sedang tak sanggup, beri dirimu ruang untuk pulih dulu.
2. Kurangi jumlah keputusan harian.
Minimalkan keputusan kecil. Gunakan energi mentalmu untuk hal yang paling penting: kesejahteraan jangka panjangmu.
3. Tentukan batas waktu keputusan.
Berikan diri kamu tenggat waktu: “Aku akan evaluasi pekerjaan ini lagi dalam 2 minggu ke depan.” Tenggat ini memberi kamu struktur tanpa tekanan instan.
4. Konsultasikan pada ahli atau mentor.
Suara dari luar bisa menjadi cermin untuk membantumu berpikir jernih. Psikolog atau career coach bisa membantumu menyusun langkah mundur yang tidak impulsif, tapi juga tidak stagnan.
5. Rawat dirimu secara emosional.
Tidur cukup, makan teratur, dan jangan memaksa produktivitas saat pikiran sedang kacau. Kamu tidak akan bisa memilih dengan baik jika tubuhmu sendiri sedang berteriak minta istirahat.