Ingin Resign Tapi Masih Ragu? Mungkin Ini Tanda Kamu Sedang Alami Decision Fatigue

Ilustrasi Resign
Sumber :
  • Freepik

Decision fatigue bisa membuat seseorang terjebak dalam pola “diam dan bertahan”. Bukan karena tidak punya pilihan, tapi karena tidak punya energi untuk mengevaluasi pilihan. Kita menjadi pasif, menunggu segalanya berubah tanpa langkah konkret, yang akhirnya hanya menambah stres dan frustrasi.

3. Meningkatkan Risiko Keputusan yang Merugikan

Tingkatkan Kesejahteraan Mental, 7 Tempat Wisata Ini Cocok Buat Detoks Digital

Orang dengan decision fatigue cenderung membuat keputusan impulsif atau berdasarkan pelarian. Misalnya, tiba-tiba resign tanpa rencana, atau sebaliknya: menerima promosi yang sebenarnya justru menambah tekanan. Karena otak dalam kondisi lelah, kita tidak lagi menimbang dengan utuh.

4. Mengganggu Regulasi Emosi dan Hubungan Sosial

Ketika kamu terlalu lelah secara mental, kemampuan mengelola emosi ikut menurun. Kamu jadi lebih mudah marah, menangis tanpa alasan jelas, atau menarik diri dari orang-orang terdekat. Ini bisa memperparah isolasi psikologis dan memperkeruh hubungan pribadi maupun profesional.

10 Rekomendasi Tempat Healing di Jawa Barat, Cocok Didatangi Saat Stres Berat!

Tanda-Tanda Kamu Mengalami Decision Fatigue

Kamu mungkin sedang mengalami decision fatigue jika:

Halaman Selanjutnya
img_title
Liburan Bisa Turunkan Risiko Serangan Jantung? Ini Penjelasan Ahli Kardiologi