Muak Sama Kerjaan Tapi Tetap Ngerjain? Ini Penjelasan Psikologinya
- Freepik
Lifestyle –Pernah merasa benar-benar jenuh, muak, bahkan ingin berhenti kerja, tapi tetap saja bangun pagi dan mengerjakan tugas kantor seperti biasa? Kondisi ini ternyata bukan hal aneh. Banyak orang yang meski tidak lagi punya gairah, tetap menunaikan kewajiban pekerjaannya. Kenapa bisa begitu?
Untuk menjawabnya, mari kita lihat dari sisi psikologi. Dr. Christina Maslach, profesor emeritus psikologi di University of California, Berkeley, yang dikenal luas dengan risetnya soal burnout, menjelaskan bahwa manusia bisa terus melakukan pekerjaan meskipun jenuh karena adanya faktor kewajiban, kebutuhan finansial, hingga tekanan sosial.
“Banyak orang tetap bertahan dalam pekerjaan yang membuat mereka lelah secara emosional karena merasa tidak punya pilihan lain, baik karena faktor ekonomi, rasa tanggung jawab, atau tekanan budaya kerja,” jelas Dr. Maslach.
Antara Muak dan Tanggung Jawab
Merasa muak bukan berarti seseorang bisa langsung meninggalkan pekerjaannya. Ada banyak faktor eksternal yang membuat orang tetap bertahan. Misalnya, tagihan bulanan, cicilan rumah, atau kebutuhan anak. Otak secara otomatis menempatkan tanggung jawab itu sebagai prioritas lebih tinggi daripada keinginan pribadi.
Dalam psikologi, kondisi ini disebut cognitive dissonance yaitu ketika seseorang melakukan sesuatu yang bertentangan dengan perasaannya, tapi tetap dijalani karena dianggap perlu.