Peneliti Temukan Jalan Pintas Penurunan Berat Badan Secara Signfikan, Apa Itu?
- Freepik
Lifestyle –Penurunan berat badan adalah tujuan yang selalu kita cita-citakan dan terus kita kejar sepanjang hidup.Alasannya bisa karena ingin hidup lebih sehat atau sekadar ingin penampilan lebih baik. Apa pun motivasinya, menurunkan berat badan hampir selalu masuk daftar prioritas kita.
Masalahnya, proses ini sangat sulit terutama jika yang ingin dihilangkan adalah lemak visceral (lemak yang terdapat di dalam rongga perut, mengelilingi organ penting seperti hati, pankreas, dan usus) yang membandel.
Meski sudah menjaga pola makan, rutin olahraga, dan menjalani berbagai ritual kesehatan, menurunkan berat badan dalam jumlah signifikan tetap saja berat. Kecuali jika kita memilih cara cepat seperti memakai obat Ozempic, Mounjaro, atau sejenisnya.
Sayangnya, obat-obatan itu punya efek samping seperti mual, muntah, dan keluhan lainnya. Bayangkan kalau bisa menurunkan berat badan tanpa rasa mual yang membuat banyak orang tidak betah melanjutkan penggunaan obat tersebut.
Melansir laman Times of India, tim peneliti yang dipimpin Prof. Robert Doyle dari Syracuse University menemukan peptida otak yang mampu menekan nafsu makan dan mengontrol kadar gula darah tanpa menyebabkan mual atau muntah.
Jalan pintas menuju penurunan berat badan: Sains di baliknya
Semaglutide (seperti Ozempic dan Wegovy) adalah obat anti-diabetes untuk penderita diabetes tipe 2 sekaligus obat anti-obesitas untuk pengelolaan berat badan jangka panjang. Obat ini adalah peptida yang mirip hormon glucagon-like peptide-1 (GLP-1) dan bisa digunakan lewat suntikan bawah kulit atau diminum.
Obat-obatan penurun berat badan tradisional seperti agonis reseptor GLP-1 bekerja dengan menargetkan neuron di bagian belakang otak. Efeknya memang efektif menekan nafsu makan, tetapi sering memicu mual dan muntah, yang membuat sekitar 70% pasien menghentikan pengobatan dalam setahun.
Berbeda dengan pendekatan ini, tim Prof. Doyle meneliti sel pendukung otak seperti glia dan astrocytes. Sel-sel ini tidak menghantarkan sinyal listrik seperti neuron, tetapi membantu neuron berfungsi dengan baik.
Molekul penekan nafsu makan: dari ODN ke TDN
Peneliti menemukan bahwa astrocytes di otak bagian belakang memproduksi peptida alami bernama octadecaneuropeptide (ODN) dapat menekan nafsu makan dan meningkatkan metabolisme glukosa pada hewan percobaan. Lantaran ODN tidak cocok digunakan langsung pada manusia, mereka membuat versi modifikasi bernama tridecaneuropeptide (TDN).
Ketika disuntikkan ke tikus dan hewan kecil bernama musk shrews yang obesitas, TDN membantu menurunkan berat badan dan mengontrol gula darah tanpa mual atau muntah.
Kenapa ini dianggap jalan pintas?
Doyle membandingkan obat-obatan saat ini seperti lari maraton dari garis start, harus melalui banyak tahap beberapa menimbulkan efek samping sebelum efek penekan nafsu makan muncul. TDN, sebaliknya, seperti memulai lari dari tengah, langsung menargetkan jalur di sel pendukung yang berada di hilir (downstream), melewati tahapan awal di neuron yang memicu mual.
“Alih-alih memulai maraton dari awal seperti obat sekarang, menargetkan jalur hilir di sel pendukung ibarat memulai lomba dari tengah, sehingga mengurangi efek samping yang membuat banyak orang berhenti. Jika kita bisa langsung memicu proses hilir itu, kita mungkin tak perlu memakai obat GLP-1 dengan efek sampingnya, atau setidaknya bisa menurunkan dosisnya agar lebih mudah ditoleransi,” Kata Doyle dalam Science Daily.
Langkah selanjutnya
Penemuan ini membuka peluang untuk terapi obesitas dan diabetes yang lebih nyaman dan mudah dijalani pasien. Untuk mewujudkannya, dibentuk perusahaan biotek baru bernama CoronationBio yang memegang lisensi dari Syracuse University dan University of Pennsylvania. Mereka berencana memulai uji klinis pada manusia sekitar tahun 2026–2027.
Kenapa penemuan ini dianggap terobosan besar
Menemukan “jalan pintas” di otak lewat sel pendukung bisa menjadi titik balik dalam pengobatan obesitas. Tanpa mual, pasien akan lebih konsisten menjalani terapi, yang berarti hasil pengobatan lebih baik dan kualitas hidup meningkat.
Selain itu, TDN atau obat serupa berpotensi membuat terapi obesitas lebih aman dan menarik bagi lebih banyak orang. Menghindari jalur yang terlalu bergantung pada neuron juga bisa memungkinkan penggunaan dosis lebih rendah dari obat tradisional jika dikombinasikan. Bonusnya, fokus baru pada sel pendukung ini bisa menginspirasi metode pengobatan otak yang lebih tepat sasaran di masa depan.