Rahasia Tubuh Seimbang: Ternyata Ini Makanan yang Diam-Diam Atur Hormon Anda!
- Freepik
Menariknya, makanan fermentasi seperti yoghurt, kimchi, dan kefir juga berkontribusi besar dalam menjaga hormon tetap seimbang. Hal ini karena saluran pencernaan (gut) berhubungan erat dengan sistem endokrin. Usus yang sehat mampu menyerap nutrisi dengan lebih optimal, serta membantu mengatur produksi neurotransmitter seperti serotonin yang turut memengaruhi suasana hati dan hormon stres seperti kortisol.
Mengapa Gula dan Karbohidrat Olahan Perlu Dibatasi?
Jika ingin hormon tubuh lebih seimbang, maka satu langkah penting adalah mengurangi konsumsi gula tambahan dan karbohidrat olahan seperti roti putih, nasi putih, atau makanan ringan manis. Gula berlebih dapat memicu lonjakan insulin, dan insulin yang terus-menerus tinggi dapat memicu resistensi insulin, peradangan kronis, dan bahkan sindrom ovarium polikistik (PCOS) pada wanita.
Lonjakan insulin juga memengaruhi hormon lain secara tidak langsung. Misalnya, peningkatan insulin bisa menurunkan kadar hormon testosteron pada pria, yang berakibat pada penurunan energi dan libido. Oleh karena itu, mengganti karbohidrat olahan dengan sumber karbohidrat kompleks seperti ubi, oats, atau quinoa adalah langkah kecil namun berdampak besar.
Hormon dan Ritme Sirkadian: Peran Makanan dalam Waktu Konsumsi
Tak hanya jenis makanan yang penting, waktu makan juga memiliki peran besar dalam mengatur keseimbangan hormon. Sarapan bergizi tinggi protein dan serat dapat membantu menjaga kadar kortisol stabil di pagi hari, memberikan energi berkelanjutan, dan mencegah keinginan makan berlebih di siang hari.
Sebaliknya, kebiasaan makan terlalu larut malam bisa mengganggu hormon melatonin, hormon yang mengatur siklus tidur. Jika tidur terganggu, maka hormon lain seperti leptin (pengatur rasa kenyang) dan ghrelin (pengatur rasa lapar) juga ikut terganggu. Akibatnya, Anda merasa lapar terus-menerus, meskipun sudah makan cukup.