Kenapa Perempuan yang Nangis Dipeluk Justru Makin Nangis? Ini Penjelasan Psikologisnya

Menangis di pelukan
Sumber :
  • iStock

Menurut psikiater sekaligus profesor klinis dari UCLA dan penulis buku The Empath’s Survival Guide, Dr. Judith Orloff pelukan memiliki kekuatan luar biasa dalam memicu pelepasan emosi.

Mimpi Buruk Bukan Sekadar Gangguan Tidur, Bisa Percepat Penuaan dan Sebabkan Kematian Dini

"Pelukan mengirim pesan kuat ke otak bahwa sekarang aman. Rasa aman itulah yang membuka bendungan emosi yang selama ini ditahan," jelas Dr. Orloff.

Ia menekankan bahwa tangisan yang muncul makin deras setelah dipeluk bukanlah tanda kelemahan, melainkan tanda bahwa seseorang akhirnya bisa melepas kendali. Dalam ruang yang aman, tidak perlu lagi menjaga citra. Dan bagi banyak perempuan, momen inilah yang justru paling menyembuhkan.

Perempuan Lebih Terbiasa Mengekspresikan Emosi

Kenapa Dicium di Kening Bikin Perempuan Merasa Nyaman? Ini Jawaban Psikologisnya

Secara biologis dan sosial, perempuan cenderung lebih terbuka dalam mengekspresikan emosi dibandingkan laki-laki. Otak perempuan, terutama bagian limbik system yang mengatur emosi, bekerja lebih aktif saat menghadapi stres emosional.

Di sisi lain, norma sosial juga cenderung lebih mengizinkan perempuan untuk menangis dibandingkan laki-laki. Maka tak heran jika banyak perempuan merasa pelukan adalah bentuk empati fisik yang sangat diterima dan membuka ruang aman untuk menangis.

Habis Nangis? Begini Cara Pakai Es Batu untuk Kurangi Mata Sembab

Ketika pelukan datang di tengah tangisan, bukan hanya tubuh yang bereaksi, tapi juga sistem emosional dan sosial yang mengizinkan mereka menangis lebih keras sebagai bentuk pelepasan.

Halaman Selanjutnya
img_title