Kenapa Perempuan yang Nangis Dipeluk Justru Makin Nangis? Ini Penjelasan Psikologisnya

Menangis di pelukan
Sumber :
  • iStock

Pelukan adalah salah satu bentuk komunikasi non-verbal yang paling kuat. Tubuh secara naluriah menerjemahkannya sebagai sinyal keamanan. Seperti pesan diam yang mengatakan "Nggak apa-apa kalau kamu nggak kuat sekarang. Aku di sini".

Semakin Dewasa, Semakin Sering Nangis Diam-Diam, Ada Apa dengan Kita?

Momen ini membuka gerbang emosi yang sebelumnya dikunci rapat. Dan begitu terbuka, tangisan pun mengalir deras, tak tertahan.


Peran Hormon Oksitosin: Si Pemicu Kelekatan dan Kelegaan

Secara biologis, pelukan merangsang pelepasan hormon oksitosin, yang sering dijuluki hormon cinta. Oksitosin dilepaskan saat kita mengalami kontak fisik lembut dari orang yang kita percayai seperti pelukan.

Anak Tantrum, Orang Tua Ikut Meledak? Ini Cara Kendalikan Emosi dalam 10 Detik!

Menurut penelitian, oksitosin bekerja dengan menurunkan kadar kortisol (hormon stres), memperlambat detak jantung, menenangkan sistem saraf, dan memperkuat rasa kepercayaan.

Namun, saat tubuh menjadi rileks karena oksitosin, emosi yang sebelumnya ditahan oleh tubuh juga mulai keluar. Inilah kenapa banyak orang justru menangis makin deras saat dipeluk karena tubuhnya akhirnya merasa cukup aman untuk melepaskan segalanya.

Halaman Selanjutnya
img_title
Mendikdasmen Larang Murid Main Roblox, Ternyata Ini Dampak Mengerikan Game yang Mengandung Unsur Kekerasan bagi Anak SD