Fakta atau Mitos? Rahasia di Balik Diet Berdasarkan Golongan Darah yang Bikin Banyak Orang Penasaran

Ilustrasi diet
Sumber :
  • Pixaby

Meski begitu, penting untuk dicatat bahwa perubahan pola makan—apa pun jenisnya—yang mengurangi konsumsi makanan olahan, gula berlebih, dan meningkatkan asupan sayuran serta makanan utuh memang dapat memberikan efek positif bagi tubuh. Jadi, bukan tidak mungkin orang-orang yang mengikuti diet berdasarkan golongan darah merasa lebih sehat, bukan karena golongan darah itu sendiri, tetapi karena mereka menjalani gaya hidup yang lebih baik secara keseluruhan.

Tips Membakar 100 Kalori dalam 10 Menit di Rumah, Cocok Buat Kamu yang Sibuk tapi Mau Kurus

Di sisi lain, diet berdasarkan golongan darah tetap memiliki daya tarik tersendiri, terutama karena pendekatannya yang terasa personal dan unik. Dalam dunia diet yang dipenuhi informasi dan rekomendasi yang sering kali bertentangan, konsep yang memberi arah spesifik seperti ini bisa menjadi pegangan yang membantu. Bagi sebagian orang, memiliki struktur dan batasan bisa menjadi cara yang efektif untuk membangun disiplin dalam makan.

Banyak praktisi kesehatan bersikap hati-hati terhadap diet ini. Mereka menyarankan agar orang tidak terlalu terpaku pada teori golongan darah tanpa mempertimbangkan faktor-faktor penting lainnya, seperti kondisi medis, alergi, preferensi pribadi, dan keseimbangan nutrisi. Misalnya, jika seseorang dengan golongan darah O memutuskan untuk menghindari semua produk susu dan gandum, namun tidak menggantinya dengan sumber nutrisi lain yang seimbang, maka bisa terjadi kekurangan nutrisi tertentu.

7 Cara Menurunkan Berat Badan dengan Jalan Kaki, Cocok Buat Kamu yang Nggak Suka Olahraga Berat

Dengan kemajuan teknologi saat ini, pendekatan nutrisi yang lebih akurat dan berbasis data mulai banyak digunakan, seperti nutrigenomik dan personal meal plan berbasis AI. Meskipun diet golongan darah menawarkan daya tarik personalisasi, pendekatan modern lebih mengandalkan analisis genetik dan biometrik nyata untuk menentukan pola makan yang optimal.

Namun begitu, diet berdasarkan golongan darah bisa menjadi pintu masuk untuk memulai kebiasaan makan sehat, selama dijalani dengan bijak dan fleksibel. Jika kamu merasa cocok dan tidak mengalami efek negatif, tidak ada salahnya mencoba. Tetapi jangan menjadikannya satu-satunya kebenaran dalam memilih makanan. Dengarkan tubuhmu, konsultasikan dengan ahli gizi, dan pastikan kebutuhan nutrisi tetap terpenuhi.

Apel dan Puasa Intermittent: Kombinasi Cerdas untuk Turunkan Berat Badan?

Tren diet akan terus datang dan pergi, namun pemahaman tentang tubuh sendiri akan selalu menjadi fondasi terpenting. Diet bukan sekadar tentang menurunkan berat badan, tapi juga tentang menciptakan hubungan sehat dengan makanan dan merawat tubuh secara menyeluruh. Entah kamu bergolongan darah A, B, AB, atau O—yang paling penting adalah menyadari bahwa tidak ada pendekatan yang cocok untuk semua orang.

Jika kamu penasaran dan ingin mencoba diet ini, mulailah dengan memahami karakteristik dasar golongan darahmu, lalu lihat bagaimana tubuh merespons perubahan makanan. Catat perubahannya dan evaluasi secara berkala. Mungkin kamu akan menemukan bahwa teori lama ini memiliki tempat tersendiri dalam perjalanan dietmu. Atau sebaliknya, kamu akan menyadari bahwa tubuhmu butuh pendekatan yang lebih modern. Yang jelas, kunci utama tetap satu: kenali tubuhmu, dan biarkan ia memandu kamu menuju kesehatan yang lebih baik.

Halaman Selanjutnya
img_title