Mengapa Orang Jahat dan Sombong Akhirnya Menuai Akibatnya? Benarkah Karma Nyata?
- Pixaby
Lifestyle –Di dunia kerja, kehidupan sosial, bahkan dalam lingkup keluarga, kita sering menjumpai orang yang bersikap sombong, egois, atau bahkan merugikan orang lain dengan sadar. Uniknya, tak jarang kita melihat mereka akhirnya mendapat 'balasan' secara tiba-tiba seperti kehilangan pekerjaan, dijauhi teman, mengalami stres berat, atau kehilangan reputasi. Sebagian orang menyebut insiden ini sebagai karma.
Tapi apakah benar ini karma seperti yang diajarkan dalam ajaran spiritual? Ataukah fenomena ini dapat dijelaskan secara psikologis? Artikel ini akan menjelaskan konsep karma dari dua sudut pandang besar agama dan psikologi, serta mengapa orang jahat dan sombong pada akhirnya sering mengalami hal negatif dalam hidupnya.
Pertama mari bahas karma dari pandangan berbagai agama. Karma bukanlah konsep tunggal yang hanya dimiliki satu agama. Sebaliknya, berbagai keyakinan memiliki versi atau prinsip serupa.
Hindu dan Buddha
Dalam kepercayaan Hindu dan Buddha, karma adalah hukum universal sebab-akibat. Setiap tindakan, ucapan, dan bahkan pikiran menciptakan energi yang akan kembali kepada pelakunya, entah dalam waktu dekat atau di kehidupan berikutnya.
Dalam Bhagavad Gita, teks suci Hindu, dijelaskan:
“Apa yang kamu lakukan hari ini akan menentukan nasibmu di masa depan”.
Konsep ini memberi keyakinan bahwa keadilan akan datang pada waktunya, bahkan jika tidak secara langsung.