Teka-Teki Hidup Seperti Puzzle, Penulis Ini Ungkap Cara Menatanya Agar Utuh
- Pixabay
Lifestyle –Dalam hiruk-pikuk kehidupan modern yang penuh tuntutan, banyak orang merasa seperti sedang menyusun potongan-potongan yang tercerai-berai.
Filosofi puzzle, sebagai permainan sederhana yang melatih ketelitian dan ketekunan, ternyata dapat menjadi metafora ampuh untuk memahami dinamika hidup. Penulis Meliza Maria, melalui karyanya yang baru saja dirilis berjudul Tidak Berdiri Sendiri, mengungkapkan bagaimana setiap pengalaman—baik suka maupun duka—merupakan kepingan penting yang perlu ditata dengan bijak agar membentuk gambar keseluruhan yang harmonis.
Buku ini, yang terinspirasi dari pengalaman pribadi sang penulis, menawarkan wawasan mendalam tentang strategi menyusun "puzzle hidup" untuk mencapai keseimbangan emosional dan mental, sambil menekankan manfaat aktivitas ini bagi keluarga.
Bermain puzzle bukan sekadar hiburan; ia merupakan latihan otak yang efektif untuk meningkatkan kemampuan kognitif. Menurut para ahli psikologi, seperti yang dibahas dalam diskusi peluncuran buku Meliza Maria pada 9 Agustus 2025 di Kinokuniya, Grand Indonesia, Jakarta, aktivitas ini melatih konsentrasi, keterampilan pemecahan masalah, dan koordinasi mata-tangan.
Saat menyusun puzzle, otak bekerja untuk mengenali pola, bentuk, dan warna, yang secara tidak langsung memperkuat memori jangka pendek dan panjang. Lebih dari itu, puzzle mengajarkan kesabaran karena tidak semua kepingan langsung pas; sering kali diperlukan percobaan berulang.
Dalam konteks hidup, hal ini mirip dengan menghadapi tantangan sehari-hari, di mana kegagalan sementara justru menjadi pelajaran berharga untuk menemukan solusi yang tepat.
Salah satu tips utama untuk menata hidup seperti puzzle adalah dengan mengidentifikasi kepingan-kepingan utama terlebih dahulu. Mulailah dari "bingkai" atau dasar, seperti nilai-nilai inti dan tujuan jangka panjang, sebelum mengisi detailnya.