Mengapa Orang Jahat dan Sombong Akhirnya Menuai Akibatnya? Benarkah Karma Nyata?

Karma
Sumber :
  • Pixaby

Psikologi modern juga menyebut konsep self-sabotage, yakni kondisi di mana seseorang secara tidak sadar menciptakan kegagalan bagi dirinya sendiri. Orang yang sombong dan jahat sering kali:

  • Anak Malas Shalat? Coba Terapkan 5 Langkah dari Kisah Rasulullah

    Terlalu fokus mempertahankan citra, hingga melupakan proses belajar dan perbaikan.

  • Mengabaikan empati, sehingga sulit mendapatkan umpan balik jujur.

  • Begini Cara Rasulullah Menghadapi Anak Kecil, Gaya Parentingnya Bisa Ditiru!

    Mengisolasi diri secara sosial, karena tidak lagi dipercaya atau disukai.

Secara perlahan, mereka menciptakan realita negatif yang merugikan diri sendiri. Di sinilah psikologi menyentuh konsep karma—bukan karena kekuatan luar, tapi karena perilaku negatif menciptakan reaksi yang menghancurkan secara sistematis.

Karma Positif: Mengapa Kebaikan Tak Pernah Sia-sia

7 Tahun Pertama, 7 Kunci Parenting Islami untuk Membentuk Anak Saleh

Jika karma negatif begitu nyata, maka karma positif pun demikian. Penelitian dari University of California, Berkeley, menyatakan bahwa orang yang terbiasa membantu, empatik, dan rendah hati memiliki tingkat kebahagiaan, kesehatan mental, dan kesuksesan sosial yang lebih tinggi.

“Kebaikan memiliki efek ‘contagious’ atau menular. Saat seseorang melakukan kebaikan, itu menstimulasi otak untuk melepaskan dopamin, yang memberi perasaan bahagia dan membuat orang lain ingin berbuat baik juga," kata ahli psikologi sosial, Prof. Dacher Keltner.

Sikap rendah hati, kerja tim, dan empati ternyata menciptakan lingkaran energi positif yang memperkuat hubungan sosial dan meningkatkan kualitas hidup.

Apakah karma itu nyata? Jawabannya tergantung dari kacamata mana kita melihatnya. Jika dilihat dari kacamata agama, karma adalah hukum spiritual yang tak bisa dihindari. Tuhan atau alam semesta akan membalas semua perbuatan. Sementara jika dilihat dari sisi psikologi, karma adalah konsekuensi alami dari perilaku manusia yang tercermin dalam relasi sosial, kondisi psikologis, dan keputusan-keputusan yang akhirnya berbalik merugikan pelakunya.

Halaman Selanjutnya
img_title