Bukan Sekadar Fans, Bagaimana Idol K-Pop Jadi Penyelamat Kesehatan Mental Penggemar
- Pledis Entertainment
Kapan Jadi Tidak Sehat?
Tentu ada batas sehat dan tidak sehat. Ketika:
Penggemar mulai menghindari semua relasi sosial demi idol.
- Baca Juga :Kenapa Tubuh Justru Lelah Setelah Libur Panjang? Ini Penjelasan Ahli yang Mungkin Belum Pernah Kamu Dengar
Tidak bisa menjalani aktivitas normal jika tak “update” soal sang idola.
Merasa depresi atau hampa ekstrem jika sang idol skandal atau vakum.
Dalam kasus seperti ini, para pakar menyarankan intervensi psikologis dan penyeimbangan kembali antara dunia nyata dan virtual.
Mengidolakan K-Pop tidak melulu soal histeria, merchandise mahal, atau budaya fandom semata. Bagi banyak remaja, ini adalah bagian dari mekanisme bertahan hidup. Ini adalah ruang untuk mengekspresikan emosi yang tidak tersalurkan di dunia nyata. Ini adalah jendela untuk tetap bersemangat meskipun hari-hari terasa berat.
Selama proses itu tidak menggantikan dunia nyata, tapi justru memberi motivasi untuk menjadi versi diri yang lebih baik, maka tak salah bila kita bilang idol K-Pop bukan sekadar bintang, tapi bisa jadi penyelamat tak kasat mata.