Hati-hati! 6 Dampak Burnout terhadap Kesehatan Finansial yang Jarang Disadari

Ilustrasi sakit kepala usai kerja
Sumber :
  • Freepik

LifestyleBurnout atau kelelahan emosional akibat tekanan kerja berkepanjangan berdampak secara holistik, mulai dari kesehatan mental dan fisik. Banyak orang menyadari bahwa kondisi ini merusak produktivitas dan kesehatan mental, namun jarang yang memperhatikan dampaknya pada keuangan pribadi.

10 Kebiasaan Belanja Kelas Menengah yang Jarang Disadari, Anda Termasuk?

Kekelahan emosional ini dapat memicu perilaku pengeluaran impulsif yang merusak tabungan dan mengganggu stabilitas finansial. Ketika stres menumpuk, tubuh dan otak mencari cara cepat untuk merasa lebih baik dengan membeli atau berbelanja sebagai self-reward.

Hal ini bisa berupa belanja online, memesan makanan mahal hingga staycation. Meskipun terasa menenangkan sejenak, semua ini membutuhkan uang dan sering kali dilakukan tanpa perencanaan.

Jangan di-Skip! 5 Alasan Pentingnya Sarapan, Nomor 3 Gak Banyak yang Sadar

Pengeluaran yang dianggap sebagai 'obat' justru dapat merusak keuangan Anda. Berikut dampak burnout terhadap kondisi kesehatan finansial

1. Emotional Spending

Emotional spending merupakan pengeluaran yang dipicu oleh emosi, bukan kebutuhan nyata. Semakin sering seseorang merasa lelah, frustrasi, atau tertekan, semakin besar risiko melakukan pembelian impulsif.

Jangan Ikut-ikutan Panic Buying, Begini Cara Kendalikan Emosi saat Berbelanja

Emotional spending seringkali tampak seperti hiburan sementara, tetapi lama-kelamaan dapat menguras tabungan, meningkatkan utang, dan mengganggu kestabilan anggaran bulanan. Dalam jangka panjang, kebiasaan ini bisa menjadi lingkaran berulang, yakni stres kerja, pengeluaran impulsif, penyesalan finansial lalu stres tambahan. Pola ini membuat individu sulit keluar dari tekanan finansial, bahkan jika gaji tetap stabil.

Halaman Selanjutnya
img_title