Baru Bangun Tapi Sudah Cemas? Ternyata Ini Penyebabnya, Nomor 3 Sering Kita Lakukan

Ilustrasi Bangun Tidur Lupa Hari
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle –Tanpa mimpi buruk, tanpa kabar buruk, tanpa alasan jelas—tiba-tiba saja jantung berdebar, pikiran gelisah, dan tubuh terasa tegang. Jika kamu pernah mengalaminya, kamu tidak sendirian. Banyak orang mengalami kecemasan pagi hari, namun sering menganggapnya hal sepele atau sekadar efek kurang tidur.

Cara Membuat Kulit Glowing dalam Seminggu

Faktanya, rasa cemas saat baru bangun tidur bisa menjadi sinyal dari kondisi fisik maupun mental tertentu. Artikel ini akan membahas penyebabnya secara ilmiah, serta cara meredakannya menurut para ahli dari universitas dan rumah sakit ternama dunia.

Sebelum itu, pertama-tama mari kita cari tau apa itu kecemasan di pagi hari.  Kecemasan pagi hari bukan hanya soal bangun dalam suasana hati buruk. Ini adalah sensasi tidak nyaman yang muncul sesaat setelah bangun tidur, bisa berupa detak jantung meningkat, pikiran kacau atau overthinking, sensasi napas pendek, mual atau nyeri perut hingga perasaan panik tanpa sebab

Baru Pulang Kerja? Ini Camilan Enak Rekomendasi Food Vlogger Kenamaan Biar Mood Balik Lagi!

Kondisi ini bisa muncul sesekali, atau berulang hampir setiap pagi. Jika tidak ditangani, kecemasan pagi hari bisa memengaruhi mood, produktivitas, dan kesehatan mental secara keseluruhan. Ada beberapa alasan mengapa ketika bangun tidur kita merasa cemas. Berikut ini penyebabnya yang perlu Anda ketahui.

Kenapa Bangun Tidur Bisa Merasa Cemas?

1. Lonjakan Hormon Kortisol di Pagi Hari

Tubuh manusia secara alami memproduksi hormon kortisol saat pagi hari. Ini dikenal sebagai Cortisol Awakening Response (CAR) dan bertujuan untuk membangunkan tubuh. Namun menurut profesor psikologi dari University College London, Dr. Andrew Steptoe pada beberapa orang yang rentan cemas, lonjakan kortisol ini bisa terlalu tinggi, sehingga justru memicu sensasi panik.

Cara Membiasakan Anak Bangun Pagi, Kiat Praktis Ajarkan Disiplin

“Pagi hari adalah waktu di mana kortisol berada di puncaknya. Pada orang yang punya kecenderungan cemas, ini bisa memicu reaksi berlebihan,” ujar Dr. Steptoe dalam jurnal Psychoneuroendocrinology.

Halaman Selanjutnya
img_title