5 Sayuran Sehat yang Bisa Mematikan Jika Dikonsumsi Salah, Nomor 3 Pasti Sering Kamu Makan

Ilustrasi makanan berbahaya
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle –Sayuran adalah simbol makanan sehat. Kita tumbuh besar dengan pesan bahwa semakin banyak makan sayur, semakin sehat tubuh kita. Namun, tahukah kamu bahwa tidak semua sayuran aman dikonsumsi sembarangan? Bahkan, beberapa di antaranya bisa memicu keracunan serius dan, dalam kasus ekstrem, menyebabkan kematian.

Bukan Cuma Garam, Sayuran Ini Juga Bisa Jadi Picu Masalah Pada Ginjal Anda

Bukan berarti kamu harus takut makan sayur. Sebaliknya, penting untuk tahu cara mengolahnya dengan benar. Artikel ini akan membahas lima sayuran yang sangat umum kita temui di dapur, tapi bisa menjadi berbahaya jika salah penanganan. Termasuk sayuran yang mungkin kamu sajikan hari ini di meja makan.  Apa saja? Berikut ini rangkumannya!

1. Kacang Merah Mentah (Red Kidney Beans) – Toksin Phytohaemagglutinin

Kacang merah kaya protein dan serat. Namun, jika dimakan mentah atau setengah matang, kacang ini bisa menyebabkan keracunan akut karena kandungan phytohaemagglutinin-nya yang tinggi. Menurut laporan dari U.S. Food and Drug Administration (FDA), hanya lima kacang merah mentah sudah cukup untuk menimbulkan gejala seperti mual hebat, muntah, dan diare dalam waktu satu sampai tiga jam setelah konsumsi.

Resep Misro Isi Gula Merah yang Enak Banget, Cocok Buat Ngemil Santai di Rumah

Profesor imunologi klinis di Icahn School of Medicine at Mount Sinai, Dr. Scott Sicherer menyatakan, bahwa pytohaemagglutinin adalah lektin yang sangat aktif. Dalam jumlah kecil saja bisa memicu reaksi yang cukup keras pada sistem pencernaan manusia.

Meski demikian kacang merah tetap bisa dikonsumsi denga naman, caranya adalah dengan meendam kacang merah minimal 5 jam, buang air rendaman, lalu rebus minimal 10 menit dengan suhu mendidih.

2. Singkong – Mengandung Sianida Alami

Rahasia Mengolah Rebung agar Tidak Bau Sebelum Dijadikan Lumpia Semarang

Singkong adalah makanan pokok di banyak negara tropis, termasuk Indonesia. Tapi singkong mengandung senyawa alami yang disebut cyanogenic glycosides. Bila tidak dimasak dengan baik, senyawa ini akan berubah menjadi hidrogen sianida di dalam tubuh. Menurut World Health Organization (WHO), konsumsi singkong yang tidak dimasak secara tepat menjadi salah satu penyebab utama keracunan sianida di Afrika dan beberapa wilayah Asia.

"Singkong pahit memiliki kadar sianida sangat tinggi. Proses perendaman dan pemasakan sangat penting untuk menurunkan risiko keracunan,” kata profesor tamu di London School of Hygiene & Tropical Medicine, Dr. Julie Cliff  yang meneliti keracunan singkong di Mozambik.

Meski demikian, singkong tetap bisa dikonsumsi denga naman dengan cara kupas, potong kecil, rendam dalam air selama 2–3 hari, lalu rebus hingga empuk.

3. Bayam – Oksalat Tinggi dan Nitrit Berbahaya Jika Dipanaskan Ulang

Bayam identik dengan sayuran super sehat. Tapi bayam juga mengandung oksalat dalam kadar tinggi yang bisa berkontribusi pada pembentukan batu ginjal, terutama pada orang yang rentan. Lebih dari itu, bayam yang sudah dimasak sebaiknya tidak dipanaskan ulang. Pemanasan ulang bisa mengubah nitrat alami di dalam bayam menjadi nitrit dan senyawa nitrosamin yang berpotensi karsinogenik (pemicu kanker).

Nephrologist dari Stanford Health Care, Dr. Thomas N. DeLapp  mengatakan bahwa pasien dengan gangguan ginjal sebaiknya membatasi makanan tinggi oksalat seperti bayam, karena bisa memperburuk kondisi ginjal. Cara aman konsumsi bayam adalah konsumsi dalam keadaan segar. Hindari memanaskannya ulang, terutama dalam microwave.

4. Kentang – Solanin Beracun di Kulit dan Tunas

Kentang yang tampak kehijauan atau bertunas ternyata mengandung zat beracun bernama solanin. Zat ini terbentuk ketika kentang terkena cahaya terlalu lama. Menurut penelitian dari New England Journal of Medicine (1992), satu keluarga di Inggris mengalami keracunan solanin setelah mengonsumsi casserole kentang yang disiapkan dari kentang yang sudah lama disimpan. Gejala yang muncul termasuk muntah, diare, bahkan kehilangan kesadaran.

Profesor emeritus dari University of Oxford yang meneliti toksin tanaman, Dr. David C. Warrell menambahkan, solanin adalah glikoalkaloid yang sangat stabil. Memasak tidak sepenuhnya menghancurkan zat ini. Kentang yang sudah bertunas atau kehijauan sebaiknya dibuang.

Cara aman konsumsi kentang: Jangan makan kentang yang bertunas atau berwarna hijau. Kupas kulitnya dan simpan di tempat gelap dan sejuk.

5. Rebung – Potensi Sianida Bila Mentah

Rebung atau tunas bambu memiliki rasa unik dan sering digunakan dalam masakan Asia. Tapi tahukah kamu bahwa rebung mentah juga mengandung cyanogenic glycosides? Dosen bioteknologi pangan dari University of Leeds, Dr. Emma Davies menjelaskan, proses perebusan dapat mengurai senyawa sianida dalam rebung, menjadikannya aman untuk dikonsumsi. Namun, makan rebung mentah bisa menyebabkan gejala keracunan.

Beberapa laporan di Asia Tenggara menyebutkan kasus keracunan akibat konsumsi rebung mentah yang digunakan dalam salad tradisional. Cara aman konsumsi rebung adalah selalu rebus rebung sebelum dikonsumsi, minimal 15–20 menit.

Bonus: 2 Sayuran Lain yang Juga Berbahaya Jika Salah Konsumsi

6. Rhubarb – Daunnya Sangat Beracun

Daun rhubarb mengandung oksalat dan anthraquinone glycosides yang bisa menyebabkan gangguan ginjal dan gastrointestinal. Meski batangnya aman, daunnya harus dibuang. Menurut National Capital Poison Center (AS), gejala keracunan termasuk kesulitan bernapas, diare berdarah, dan gagal ginjal akut. Cara aman konsumsi: Jangan konsumsi daun rhubarb. Hanya gunakan batangnya untuk olahan makanan.

7. Tomat Muda & Daunnya – Solanin dan Tomatin

Tomat muda dan daun tomat mengandung tomatin dan solanin. Dalam jumlah besar, senyawa ini bisa menyebabkan gangguan pencernaan dan sistem saraf. Ahli toksikologi dari Harvard University, Dr. Susan Farrington mengingatkan, meskipun tomatin tidak sekuat solanin, tetap ada risiko jika dikonsumsi mentah dalam jumlah banyak. Cara aman konsumsi: Hindari makan tomat hijau yang benar-benar mentah. Jangan konsumsi daun tomat.

Ternyata secara biologis, banyak loh tumbuhan mengembangkan senyawa beracun sebagai mekanisme pertahanan alami terhadap hama. Racun ini membantu mereka bertahan hidup di alam liar. Zat beracun seperti lektin, solanin, oksalat, dan sianida biasanya tidak berbahaya dalam jumlah kecil. Tapi dalam jumlah besar atau jika tidak diolah dengan benar, efeknya bisa serius. 

Penting dipahami bahwa tubuh kita punya toleransi terhadap berbagai zat alami. Namun, jika sistem kekebalan atau ginjal seseorang lemah, konsumsi berlebihan atau cara pengolahan yang salah bisa berdampak berat.

Panduan Aman Konsumsi Sayuran Berisiko

  1. Pilih bahan segar. Jangan konsumsi sayuran yang sudah layu, kehijauan, atau bertunas.
  2. Perhatikan metode memasak. Rebus, kukus, atau tumis dengan suhu tinggi untuk menghancurkan racun alami.
  3. Jangan panaskan ulang. Terutama bayam dan sayuran hijau lain yang tinggi nitrat.
  4. Hindari penyimpanan lama. Kentang dan rebung mudah berkembang toksin jika disimpan dalam kelembapan.
  5. Kenali gejala keracunan. Seperti mual, muntah, pusing, atau diare. Segera cari bantuan medis.

Sehat Tapi Harus Cerdas

Sayuran tetap merupakan bagian penting dari pola makan sehat. Namun, kita perlu lebih bijak dalam mengolah dan menyimpannya. Seperti kata Prof. David Jenkins dari University of Toronto, pelopor indeks glikemik, bahwa bahaya terbesar sering kali datang dari makanan yang kita anggap aman karena sudah terbiasa mengonsumsinya, padahal bisa menyimpan risiko tersembunyi jika tidak ditangani atau dikonsumsi dengan benar. Dengan pengetahuan yang tepat, kita bisa tetap menikmati semua manfaat sayuran tanpa risiko tersembunyi. Jangan buang sayur dari piringmu—tapi pelajari dulu cara aman mengolahnya.