Fenomena 'Tiger Parenting' di Korea Selatan, Membentuk Anak Hebat atau Menambah Stres?

Ilustrasi anak sedang menulis
Sumber :
  • Freepik

Meski memiliki manfaat, Tiger Parenting juga menimbulkan dampak negatif yang serius. Tekanan konstan untuk berprestasi dapat menyebabkan stres berat dan masalah kesehatan mental pada anak. 

Perbedaan Pola Asuh Nenek di Desa dan di Kota, Mana yang Lebih Efektif?

Menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Korea Selatan memiliki tingkat depresi dan kecemasan yang tinggi di kalangan remaja, dengan 1 dari 4 siswa melaporkan gejala stres berat. Pola asuh ini juga sering kali mengorbankan keseimbangan kehidupan anak, meninggalkan sedikit waktu untuk bermain, bersosialisasi, atau mengeksplorasi minat pribadi. 

Akibatnya, anak-anak mungkin merasa terisolasi atau kehilangan motivasi intrinsik untuk belajar. Selain itu, hubungan antara orang tua dan anak dapat menjadi tegang karena ekspektasi yang tidak realistis, yang kadang-kadang memicu konflik keluarga. Data dari Korea Institute for Health and Social Affairs menunjukkan bahwa 30% remaja merasa tertekan oleh ekspektasi orang tua mereka.

Perspektif Pakar dan Alternatif Pendekatan

Kenapa Kanker Bisa Tiba-Tiba Muncul Padahal Gaya Hidup Sehat?

Para psikolog anak menekankan pentingnya keseimbangan dalam parenting. Seorang psikolog anak di Seoul, menyatakan bahwa pola asuh yang terlalu fokus pada prestasi dapat menghambat perkembangan emosional dan kreativitas anak. Ia merekomendasikan pola asuh otoritatif, yang menggabungkan disiplin dengan dukungan emosional, untuk mendorong anak tanpa mengorbankan kesejahteraan mereka. Pendekatan ini memungkinkan anak untuk mengembangkan motivasi internal dan kemampuan pengambilan keputusan. Sebagai perbandingan, negara seperti Finlandia menerapkan sistem pendidikan yang lebih santai, dengan waktu belajar yang lebih pendek, namun tetap menghasilkan siswa berprestasi tinggi. 

Pendekatan alternatif ini menunjukkan bahwa keberhasilan akademik tidak selalu membutuhkan tekanan berlebihan. Di Korea Selatan, beberapa orang tua mulai mengadopsi pola asuh yang lebih fleksibel, memberikan ruang bagi anak untuk mengejar minat mereka sambil tetap menjaga standar akademik yang wajar.

Kapan Harus Membatasi Peran Kakek-Nenek yang Jadi 'Pelindung' pada Anak