Dampak Strawberry Parenting pada Prestasi Akademik Anak

Ilustrasi anak berprestasi
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle –Dalam dunia pendidikan, peran orang tua sangat menentukan keberhasilan akademik anak. Namun, tidak semua bentuk dukungan orang tua memberikan hasil positif. Salah satu pola asuh yang kini menjadi sorotan adalah strawberry parenting, yaitu gaya parenting yang cenderung memanjakan anak dan menghindarkannya dari segala bentuk kesulitan. 

Patut Ditiru! Begini Cara Orang Tua di Korea Mengelola Screen Time Anak di Era Teknologi

Meskipun terdengar penuh kasih sayang, pola asuh ini berpotensi mengganggu perkembangan kemandirian, termasuk dalam hal belajar dan prestasi akademik. Dengan meningkatnya kesadaran tentang pentingnya pola asuh yang tepat, muncul kebutuhan untuk memahami bagaimana strawberry parenting bisa berpengaruh secara signifikan terhadap pencapaian akademik anak.

Memahami Strawberry Parenting dalam Konteks Pendidikan

Strawberry parenting merupakan istilah yang berasal dari konsep “strawberry generation”—generasi muda yang dianggap mudah rapuh, kurang tahan banting, dan tidak siap menghadapi tekanan hidup. Dalam praktiknya, strawberry parenting merujuk pada gaya pengasuhan yang terlalu lembut, permisif, dan protektif, di mana orang tua berusaha menghindarkan anak dari rasa tidak nyaman atau kegagalan. 

Efek Budaya Konfusianisme Terhadap Pola Asuh di Korea, Bisakah Diterapkan di Indonesia?

Pola asuh ini kerap muncul sebagai respons atas pola pengasuhan otoriter di masa lalu, tetapi pada akhirnya justru melahirkan anak-anak yang kurang resilien dan tidak terbiasa menghadapi tantangan.

Dalam konteks pendidikan, pola asuh ini dapat memunculkan hambatan bagi anak dalam mengembangkan keterampilan belajar mandiri, motivasi intrinsik, dan daya juang dalam meraih prestasi.

Karakteristik Strawberry Parenting yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Halaman Selanjutnya
img_title
Pola Asuh Tanpa Teriakan, Teknik ‘Shitsuke’ Jepang yang Bisa Dicoba di Rumah