Generasi Stroberi, Dampak Jangka Panjang dari Pengasuhan yang Terlalu Memanjakan Anak

Ilustrasi anak sedang makan
Sumber :
  • Pexels

Lifestyle –Dalam diskusi seputar tantangan generasi muda saat ini, istilah “generasi stroberi” kian populer di kalangan pakar pendidikan, psikologi, hingga dunia kerja. Fenomena ini merujuk pada karakteristik anak muda masa kini yang tampak cerdas dan berprestasi secara lahiriah, namun mudah rapuh ketika menghadapi tekanan atau kegagalan. 

Tanda-Tanda Pengasuhan Orang Tua Terlalu Memanjakan Anak, Hasilnya Berdampak ke Masa Depan!

Mereka cenderung sensitif, tidak tahan kritik, dan kesulitan mengelola stres. Salah satu akar persoalan yang sering disebut sebagai pemicunya adalah praktik parenting yang terlalu lembek atau memanjakan, yang secara luas dikenal sebagai strawberry parenting.

Strawberry parenting adalah bentuk pola asuh permisif yang terlalu melindungi anak dari pengalaman tidak menyenangkan, seperti konflik, kegagalan, atau tanggung jawab berat. Dalam niat untuk mencintai dan melindungi, orang tua justru kerap menghindarkan anak dari tantangan hidup yang penting untuk pertumbuhan mental mereka. 

Mitos dan Fakta Gentle Parenting, Apakah Benar Terlalu Lembut Membuat Anak Manja?

Hal inilah yang melahirkan generasi dengan ketahanan psikologis rendah, atau disebut sebagai generasi stroberi—indah dan manis di luar, tetapi mudah hancur saat ditekan.

Apa Itu Generasi Stroberi?

Istilah "generasi stroberi" berasal dari Taiwan dan mulai dikenal luas di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Julukan ini diberikan kepada anak muda yang memiliki kemampuan teknologi dan penampilan menarik, namun tidak tahan tekanan dan mudah runtuh secara emosional ketika menghadapi realita kehidupan. Seperti buah stroberi yang tampak segar namun lembek dan mudah rusak, generasi ini dinilai kurang kuat dalam menghadapi tantangan.

Gentle Parenting vs. Strawberry Parenting, Mana Pola Asuh yang Lebih Efektif untuk Membentuk Karakter Anak?

Ciri khas generasi stroberi antara lain adalah mudah menyerah, rentan stres, takut gagal, dan memiliki ekspektasi tinggi terhadap dunia luar tanpa kesiapan mental yang memadai. Banyak dari mereka tumbuh dalam lingkungan keluarga yang memberikan fasilitas serba cukup tanpa tuntutan untuk berusaha keras, serta dilindungi secara berlebihan dari pengalaman negatif.

Halaman Selanjutnya
img_title