Mitos dan Fakta Gentle Parenting, Apakah Benar Terlalu Lembut Membuat Anak Manja?
- freepik
Lifestyle –Dalam diskusi seputar dunia parenting modern, istilah gentle parenting semakin sering dibicarakan, terutama oleh orang tua generasi milenial dan Gen Z. Dikenal sebagai pendekatan yang mengedepankan empati, komunikasi, dan kedekatan emosional antara orang tua dan anak, pola asuh ini menuai pujian sekaligus kritik. Sebagian orang menilainya sebagai pola asuh progresif, namun sebagian lain mengaitkannya dengan strawberry parenting, yakni pendekatan yang terlihat manis dan lembut, tapi dianggap lemah dalam membentuk ketahanan mental anak.
Pertanyaan penting pun muncul: apakah benar gentle parenting terlalu lembut dan membuat anak menjadi manja serta tidak siap menghadapi tantangan hidup?
Apa Itu Gentle Parenting?
Gentle parenting adalah pendekatan dalam pola asuh anak yang menekankan pada hubungan berbasis rasa hormat, pengertian emosional, dan disiplin positif. Konsep ini dipopulerkan oleh Sarah Ockwell-Smith, seorang ahli parenting asal Inggris, dalam bukunya The Gentle Parenting Book. Menurut Ockwell-Smith, gentle parenting berakar pada empat prinsip utama:
- Empati terhadap emosi anak
- Menghormati anak sebagai individu yang setara
- Disiplin dengan konsistensi, bukan hukuman
- Membangun koneksi, bukan dominasi
Gentle parenting berfokus pada membimbing anak, bukan mengendalikan. Berbeda dengan pendekatan otoriter yang menekankan kepatuhan mutlak, gentle parenting melibatkan anak dalam proses pengambilan keputusan dan mendorong otonomi.