Mitos dan Fakta Gentle Parenting, Apakah Benar Terlalu Lembut Membuat Anak Manja?
- freepik
Seiring meningkatnya popularitas gentle parenting, muncul pula sejumlah mitos yang menyebar luas, baik di media sosial maupun lingkungan masyarakat:
1. Gentle parenting = tidak ada disiplin
Fakta: Gentle parenting bukan pendekatan permisif. Disiplin tetap diterapkan, namun dengan cara yang menghormati perkembangan emosional anak. Anak tetap belajar mengenai batasan, konsekuensi logis, dan tanggung jawab, bukan melalui hukuman fisik atau ancaman.
2. Anak yang diasuh dengan gentle parenting menjadi manja dan lemah mental
Fakta: Penelitian oleh Harvard University (Center on the Developing Child) menunjukkan bahwa anak yang tumbuh dalam lingkungan penuh dukungan emosional dan aman cenderung memiliki executive function lebih baik, termasuk kemampuan mengatur emosi, fokus, dan berpikir kritis. Justru pola asuh kasar atau otoriter berisiko tinggi menyebabkan trauma psikologis dan perilaku agresif pada anak.
3. Pola asuh ini hanya cocok untuk budaya Barat
Fakta: Meskipun istilahnya berasal dari Barat, nilai-nilai gentle parenting seperti kasih sayang, kesabaran, dan penghormatan terhadap anak juga tercermin dalam budaya lokal Indonesia, misalnya dalam konsep asih-asah-asuh dalam budaya Jawa. Maka, penerapannya dapat disesuaikan secara kultural tanpa menghilangkan esensi utama.