Strawberry Parenting, Benarkah Memanjakan Anak Bisa Menghambat Kemandirian?
- Freepik
Lifestyle –Di era digital yang serba cepat dan penuh tekanan, banyak orang tua berusaha keras memberikan yang terbaik untuk anak-anak mereka, termasuk dalam hal kenyamanan dan perlindungan. Pola asuh ini, yang dikenal dengan istilah strawberry parenting, mulai banyak diperbincangkan dalam komunitas parenting karena dianggap terlalu memanjakan anak dan berpotensi menghambat perkembangan kemandirian mereka.
Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya pola asuh yang seimbang, muncul pertanyaan besar: apakah strawberry parenting justru merugikan anak dalam jangka panjang?
Asal-usul Istilah dan Latar Belakang Strawberry Parenting
Istilah strawberry parenting berasal dari frasa “strawberry generation”, yang merujuk pada generasi muda yang dianggap rapuh, mudah terluka secara emosional, dan tidak tahan tekanan—mirip seperti buah stroberi yang tampak menarik, tetapi mudah memar. Istilah ini kemudian berkembang untuk menggambarkan gaya pola asuh orang tua yang terlalu lembut, permisif, dan protektif terhadap anak-anak mereka.
Pada dasarnya, strawberry parenting muncul dari niat baik: memberikan anak perlindungan, rasa aman, dan kasih sayang. Namun, ketika semua hal dipenuhi tanpa memberi ruang bagi anak untuk menghadapi tantangan dan konsekuensi, justru bisa menimbulkan dampak negatif terhadap pembentukan karakter dan kemampuan hidup anak.
Karakteristik Strawberry Parenting
Beberapa ciri khas dari pola asuh strawberry parenting antara lain: