Fenomena 'Tiger Parenting' di Korea Selatan, Membentuk Anak Hebat atau Menambah Stres?

Ilustrasi anak sedang menulis
Sumber :
  • Freepik

Menurut data dari Kementerian Pendidikan Korea Selatan, sekitar 70% siswa menghadiri hagwon setelah jam sekolah, dengan beberapa di antaranya belajar hingga larut malam. Rata-rata, siswa Korea Selatan menghabiskan 12-14 jam sehari untuk belajar, jauh lebih tinggi dibandingkan negara-negara OECD lainnya. 

Pengaruh Pengasuhan Kakek-Nenek Terhadap Kesehatan Mental Anak, Orang Tua Harus Waspada

Orang tua sering kali menginvestasikan sebagian besar pendapatan mereka untuk les privat, dengan harapan anak-anak mereka dapat masuk universitas bergengsi seperti Seoul National University. Studi kasus menunjukkan bahwa banyak keluarga menerapkan Tiger Parenting untuk memastikan anak-anak mereka unggul dalam lingkungan yang penuh tekanan ini.

Dampak Positif Tiger Parenting

Pola asuh Tiger Parenting memiliki sejumlah manfaat yang signifikan. Pertama, pendekatan ini sering kali menghasilkan prestasi akademik yang luar biasa. Banyak siswa dari keluarga dengan pola asuh ini berhasil masuk universitas ternama, yang di Korea Selatan dianggap sebagai tiket menuju karier sukses. 

Generasi Sandwich: Ketika Orang Tua Masih Mengandalkan Orang Tuanya Sendiri, Ini yang Terjadi!

Kedua, Tiger Parenting menanamkan disiplin dan etos kerja yang kuat, yang menjadi modal berharga di dunia kerja yang kompetitif. Misalnya, lulusan universitas top di Korea Selatan sering kali dipekerjakan oleh perusahaan ternama seperti Samsung atau Hyundai. 

Selain itu, pendekatan ini mempersiapkan anak untuk menghadapi tekanan tinggi, yang merupakan realitas di banyak sektor profesional. Beberapa tokoh sukses, seperti eksekutif perusahaan teknologi, mengaitkan keberhasilan mereka dengan disiplin yang ditanamkan orang tua melalui pola asuh ketat.

Dampak Negatif Tiger Parenting

Halaman Selanjutnya
img_title
Anak Tinggal Bareng Kakek Nenek, Apa Dampaknya Terhadap Pola Asuh?