Fakta Menarik Pempek: Mengapa Dinamakan “Empek-Empek”?
- AI Gemini
Sejarah dan Akar Budaya Pempek
Pempek memiliki akar budaya yang kaya, merupakan hasil akulturasi antara budaya lokal Palembang dan pengaruh Tionghoa. Berdasarkan catatan sejarah, pempek sudah dikenal sejak zaman Kerajaan Sriwijaya pada abad ke-7, sebagaimana dibuktikan oleh Prasasti Talang Tuo yang menyebutkan penggunaan tanaman sagu, salah satu bahan utama pempek.
Pada abad ke-16, saat Kesultanan Palembang Darussalam berkuasa, seorang pedagang Tionghoa yang tinggal di pinggiran Sungai Musi mulai mengolah ikan melimpah menjadi makanan baru dengan mencampurkannya dengan tepung sagu.
Inovasi ini mirip dengan ngo hiang atau kekkian dari Tiongkok, tetapi dengan sentuhan lokal berupa kuah cuko yang khas.
Bahan Baku dan Proses Pembuatan
Pempek secara tradisional dibuat dari daging ikan yang digiling halus, dicampur dengan tepung sagu, garam, bawang putih, dan terkadang telur atau penyedap rasa.
Awalnya, ikan belida menjadi pilihan utama karena teksturnya yang lembut dan cita rasa gurihnya. Namun, sejak ikan belida menjadi langka dan dilindungi pada tahun 2021, ikan tenggiri dan gabus menjadi alternatif populer.