Haji Bukan Hanya Soal Hati, Ini Cara Menjaga Amanah Tubuh Selama Ibadah Suci
- Pixaby
Lifestyle –Setiap musim haji, jutaan umat Islam dari seluruh penjuru dunia berkumpul di Tanah Suci dengan satu tujuan mulia yakni menunaikan panggilan Ilahi. Ini adalah ibadah seumur hidup, puncak dari perjalanan spiritual yang tak ternilai. Namun di balik kekhusyukan itu, tak sedikit yang melupakan satu hal penting yakni kondisi tubuh mereka.
Banyak jemaah datang dengan semangat membara untuk menyempurnakan rukun Islam kelima, namun tidak sedikit pula yang terpaksa dirawat, bahkan dipulangkan karena kelelahan, dehidrasi, atau penyakit lain yang sebenarnya bisa dicegah. Haji bukan sekadar perjalanan spiritual, melainkan juga ujian fisik yang sangat berat. Tubuh berjalan puluhan kilometer dalam suhu ekstrem, tidur kurang dari ideal, serta makan seadanya dalam kondisi padat.
Tubuh adalah amanah. Menjaganya bukan hanya kewajiban medis, tapi perintah agama. Dalam Al-Qur’an, kita diajarkan bahwa setiap nikmat akan dimintai pertanggungjawaban, termasuk nikmat sehat. Oleh karena itu, menjaga tubuh selama haji bukan semata demi kenyamanan pribadi, tapi sebagai bagian dari ibadah itu sendiri.
Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Isra ayat 36, “Janganlah kamu mengikuti sesuatu yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungjawabannya.” Tubuh adalah titipan, dan setiap langkah, detak jantung, serta napas yang kita hirup akan menjadi saksi di hadapan-Nya.
Dalam hadits riwayat Bukhari, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya tubuhmu memiliki hak atasmu.” Artinya, menjaga kesehatan bukanlah pilihan opsional, melainkan tanggung jawab syar’i. Maka, mengabaikan kondisi tubuh selama haji sama saja dengan mengabaikan bagian dari ibadah itu sendiri.
Tantangan Fisik Selama Menunaikan Ibadah Haji
Kondisi di Tanah Suci, terutama di musim panas, dapat mencapai suhu lebih dari 45°C. Bayangkan harus melakukan thawaf, sa’i, wukuf di Arafah, dan perjalanan ke Mina dalam kondisi tersebut. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Indonesia, lebih dari 60 persen kasus kesehatan jemaah haji setiap tahun berkaitan dengan dehidrasi, gangguan pernapasan, dan kelelahan ekstrem.