Takut Bangun Pagi dan Pergi ke Kantor? Bisa Jadi Ini Sebabnya Secara Psikologis

Ilustrasi emosi bangun tidur
Sumber :
  • Freepik

LifestyleApakah Anda sering merasa cemas, enggan, atau bahkan takut pergi bekerja setiap pagi? Perasaan ini mungkin lebih dari sekadar malas, bisa jadi itu adalah gejala dari gangguan psikologis yang dikenal sebagai work anxiety atau Sunday scaries. Fenomena ini semakin umum, terutama di kalangan pekerja muda dan profesional.

Merasa Mentok di Kantor? Bisa Jadi Kariermu Butuh Recharging, Bukan Resigning

Work anxiety merujuk pada perasaan cemas atau khawatir yang muncul terkait pekerjaan. Sementara itu, Sunday scaries adalah bentuk kecemasan yang terjadi pada hari Minggu sore atau malam, menjelang dimulainya minggu kerja.

Kedua kondisi ini sering kali disebabkan oleh stres pekerjaan, ketidakpastian karier, atau kurangnya keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.

Pulang Kerja Malah Nangis? Ternyata Ini Alasan Psikologis yang Jarang Dibahas

“Kecemasan terkait pekerjaan adalah respons normal terhadap stres, tetapi jika mengganggu fungsi sehari-hari, penting untuk mencari bantuan professional,” kata neuropsikolog dan psikoanalis di New York University Langone Huntington Medical Group, Dr. Susanne Cooperman dikutip dari laman Time, Minggu 14 September 2025.

Penyebab Psikologis dari Ketakutan Pergi Kerja

1. Burnout

Burnout adalah kondisi kelelahan fisik dan emosional akibat tekanan pekerjaan yang berkepanjangan. Gejalanya meliputi kelelahan ekstrem, penurunan motivasi, dan perasaan tidak berdaya. Burnout dapat menyebabkan seseorang merasa tidak mampu menghadapi tuntutan pekerjaan, sehingga menimbulkan kecemasan setiap kali harus kembali bekerja.

2. Imposter Syndrome

Mengapa Weekend Selalu Bikin Malas? Hati-hati Pertanda Burnout

Imposter syndrome adalah perasaan tidak layak atau takut dianggap tidak kompeten meskipun memiliki prestasi. Penderita sindrom ini sering merasa bahwa mereka akan ’terbongkar’ sebagai penipu, yang dapat meningkatkan kecemasan terkait pekerjaan.

3. Kecemasan Sosial

Kecemasan sosial di tempat kerja mencakup ketakutan berinteraksi dengan rekan kerja, berbicara di depan umum, atau menghadapi situasi sosial lainnya. Hal ini dapat menyebabkan seseorang merasa cemas atau takut pergi bekerja, terutama jika mereka harus menghadapi interaksi sosial yang menantang.

4. Perubahan Lingkungan Kerja

Perubahan dalam struktur organisasi, budaya perusahaan, atau peran pekerjaan dapat menimbulkan kecemasan. Ketidakpastian tentang harapan dan tanggung jawab baru dapat membuat seseorang merasa tidak siap atau cemas menghadapi pekerjaan. 

Dampak dari Ketakutan Pergi Kerja

Ketakutan atau kecemasan terkait pekerjaan dapat memiliki dampak serius, baik secara mental maupun fisik. Stres kronis yang disebabkan oleh kecemasan pekerjaan dapat menyebabkan gangguan tidur, depresi, kecemasan umum, dan masalah kesehatan fisik seperti hipertensi. Selain itu, kinerja kerja dapat menurun, dan hubungan sosial di tempat kerja dapat terganggu.

Strategi Mengatasi Ketakutan Pergi Kerja

1. Mindfulness dan Relaksasi

Melakukan teknik relaksasi seperti meditasi, pernapasan dalam, atau yoga dapat membantu mengurangi kecemasan. Berfokus pada saat ini dan melepaskan kekhawatiran tentang masa depan dapat menenangkan pikiran.

2. Perencanaan Mingguan

Membuat jadwal dan menetapkan prioritas tugas dapat membantu mengurangi rasa kewalahan. Dengan mengetahui apa yang diharapkan selama minggu kerja, seseorang dapat merasa lebih siap dan kurang cemas.

3. Komunikasi Terbuka

Mendiskusikan perasaan dengan atasan atau rekan kerja dapat membantu mengidentifikasi sumber stres dan mencari solusi bersama. Lingkungan kerja yang mendukung dapat mengurangi kecemasan.

4. Mencari Dukungan Profesional

Jika kecemasan mengganggu fungsi sehari-hari, mencari bantuan dari psikolog atau konselor dapat membantu. Terapi kognitif-perilaku dan teknik lainnya dapat efektif dalam mengatasi kecemasan terkait pekerjaan.

5. Menjaga Keseimbangan Hidup

Mengatur waktu untuk istirahat, aktivitas pribadi, dan rekreasi dapat membantu menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Keseimbangan ini penting untuk mencegah kelelahan dan kecemasan.