Kenapa Payudara Bisa Turun Meski Belum Menikah? Ini Penjelasan Medisnya

wanita
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle –Banyak perempuan muda heran ketika mendapati payudara mereka mulai terlihat kendur padahal belum menikah, belum hamil, atau belum menyusui. Dalam istilah medis, kondisi ini disebut ptosis mamaria, yaitu turunnya posisi payudara akibat melemahnya struktur penopang di dalamnya.

Payudara Turun Setelah Diet Ketat, Kok Bisa? Penjelasan Medis dan Cara Mengatasinya

Faktanya, kendurnya payudara tidak ada hubungannya dengan status menikah, melainkan dipengaruhi oleh faktor biologis, gaya hidup, dan kondisi kesehatan tertentu. Dengan memahami penyebab medisnya, kita bisa mengambil langkah lebih dini untuk mencegah atau memperlambat proses tersebut.

Untuk memahami mengapa payudara bisa turun, penting mengetahui anatominya. Payudara terdiri dari:

  • Jaringan kelenjar dan lemak yang menentukan ukuran dan volume.
  • Ligamen Cooper, semacam pita jaringan ikat yang berfungsi menahan payudara agar tetap terangkat.
  • Kulit dengan kandungan kolagen dan elastin, berperan sebagai "penyangga luar".
Kenapa Payudara Bisa Turun Setelah Hamil? Penjelasan Medis Lengkap

Jika salah satu struktur ini melemah misalnya ligamen meregang atau kulit kehilangan elastisitas,  maka payudara akan tampak turun meski usia masih muda.

Faktor Medis dan Biologis Penyebab Payudara Turun di Usia Muda

1. Faktor Genetik

Genetika memengaruhi elastisitas kulit, kekuatan ligamen, dan distribusi lemak di payudara. Jika orang tua memiliki kecenderungan payudara kendur lebih cepat, anak perempuan kemungkinan juga mengalaminya.

2. Elastisitas Kulit yang Mulai Berkurang

Payudara Turun Bahkan Sebelum Menikah?  Atasi dengan Cara Mudah, Simple dan Terbukti Ampuh

Meski proses penuaan identik dengan usia 40-an ke atas, penelitian menunjukkan elastisitas kulit payudara mulai menurun sejak pertengahan usia 20-an. Hal ini membuat kulit kurang mampu menahan tarikan gravitasi.

Sebuah studi oleh Celeste E. Coltman dan rekan-rekan dari University of Canberra meneliti 339 wanita berusia 18–84 tahun untuk melihat perubahan ketebalan dan elastisitas kulit payudara.

Hasilnya menunjukkan:

  • Elastisitas kulit mulai menurun sejak pertengahan usia 20-an, meski ketebalan kulit masih stabil.
  • Ketebalan kulit baru berkurang signifikan setelah usia 45 tahun.

Para peneliti menyimpulkan bahwa penurunan elastisitas sejak dini inilah yang membuat payudara lebih mudah turun, bahkan pada perempuan muda.

“Penurunan signifikan elastisitas kulit payudara sudah terlihat sejak pertengahan usia 20-an.” kata Coltman CE, Effect of aging on breast skin thickness and elasticity, 2016.

Dengan kata lain, meski seseorang belum menikah atau belum melahirkan, faktor biologis seperti elastisitas kulit bisa membuat payudara tampak turun lebih cepat.

3. Fluktuasi Berat Badan

Naik turun berat badan drastis bisa membuat kulit meregang lalu tidak kembali kencang sempurna. Akibatnya, kulit di area payudara menjadi lebih longgar.

4. Ukuran Payudara

Payudara yang berukuran besar secara alami lebih rentan kendur karena bobot jaringan yang lebih berat menarik kulit dan ligamen ke bawah.

5. Gaya Hidup

  • Merokok mempercepat kerusakan kolagen sehingga kulit lebih cepat kendur.
  • Paparan sinar matahari berlebihan merusak elastin pada kulit.
  • Olahraga tanpa bra olahraga (sports bra) dapat membuat ligamen meregang akibat hentakan berulang.
  • Postur tubuh bungkuk dalam jangka panjang bisa memengaruhi bentuk payudara.

6. Faktor Hormon

Estrogen dan progesteron berperan menjaga elastisitas kulit serta volume jaringan payudara. Gangguan hormon, baik karena masalah tiroid atau siklus menstruasi yang tidak teratur, dapat mempercepat kendurnya payudara.

7. Kondisi Medis Tertentu

Kelainan jaringan ikat, penyakit kulit kronis, atau infeksi juga dapat melemahkan struktur kulit dan jaringan di payudara.

Kapan Harus Konsultasi ke Dokter?

Tidak semua perubahan bentuk payudara berbahaya. Namun, sebaiknya periksa ke dokter jika:

  • Payudara turun sangat cepat dalam waktu singkat.
  • Ada rasa sakit, benjolan, atau perubahan pada kulit.
  • Asimetri ekstrem (satu payudara turun jauh lebih rendah daripada yang lain).

Konsultasi diperlukan untuk memastikan tidak ada gangguan hormon atau penyakit jaringan ikat.