Teman Suka Culas di Kantor Ternyata Diam-Diam Takut Kalah dan Insecure Sama Kamu
- Freepik
3. Budaya Organisasi yang Mendukung
Budaya kantor yang toxic juga berperan. Jika perusahaan hanya menilai hasil tanpa peduli proses, orang culas merasa tindakannya wajar. Tanpa adanya rasa aman secara psikologis, karyawan akan lebih mudah bersikap defensif, saling sikut, dan memikirkan kepentingan pribadi.
Mengapa Orang Bisa Menjadi Culas?
Salah satu pakar yang membahas perilaku sulit di tempat kerja adalah Dr. Avigail Lev, PsyD, yang juga pendiri Bay Area CBT Center. Ia menjelaskan mengapa orang bisa bersikap menyakiti orang lain di kantor.
“Pelaku biasanya menargetkan individu yang mereka anggap lebih rentan, lebih berbakat, disukai banyak orang, beretika, introvert, cemas, atau merasa tidak aman… Kerentanan itu bisa dieksploitasi, dan pelaku menggunakan taktik untuk meruntuhkan kepercayaan diri korban serta membuat mereka merasa inferior,” kata dia.
Artinya ini menggambarkan bahwa perilaku culas bukan sekadar tentang takut kalah, tapi juga tentang rasa terancam. Orang culas merasa ada orang lain yang bisa lebih unggul atau lebih disukai. Untuk melindungi posisi, mereka menggunakan cara licik agar tampak lebih superior.
Menariknya, korban dari perilaku culas justru seringkali adalah mereka yang kompeten, populer, atau memiliki integritas tinggi. Artinya, jika kamu pernah menjadi sasaran teman culas, bukan berarti kamu lemah justru bisa jadi karena kamu dianggap sebagai ancaman.