Mpok Alpa Berjuang Lawan Kanker Saat Hamil, Bisakah Menurun ke Anak?
Pendarahan rektum, yang umumnya dikaitkan dengan wasir selama kehamilan, juga dapat menjadi indikasi kanker usus besar atau rektum. Kelelahan ekstrem, yang sering dialami ibu hamil, bisa saja menandakan anemia akibat leukemia atau limfoma.
Selain itu, pertumbuhan janin dan rahim dapat menghambat deteksi tumor ovarium, sehingga pemeriksaan rutin seperti USG atau tes laboratorium menjadi sangat penting untuk mengidentifikasi kelainan.
Tantangan Diagnosis Kanker pada Ibu Hamil
Mendiagnosis kanker selama kehamilan merupakan tantangan besar bagi tenaga medis. Banyak gejala kanker yang mirip dengan keluhan kehamilan normal, seperti kelelahan, perubahan payudara, atau pendarahan ringan.
Dalam kasus Mpok Alpa, perjuangannya melawan kanker selama kehamilan menunjukkan betapa kompleksnya situasi ini. Pemeriksaan rutin selama kehamilan, seperti USG atau tes darah, kadang-kadang dapat mendeteksi kelainan yang mengarah pada diagnosis kanker. Namun, jika gejala tidak jelas, kanker mungkin baru terdeteksi pada stadium lanjut, yang dapat memperumit pengobatan.
Metode diagnostik seperti biopsi atau pencitraan (misalnya, MRI yang aman untuk kehamilan) sering digunakan untuk memastikan diagnosis tanpa membahayakan janin.
Namun, prosedur seperti sinar-X atau CT scan dihindari karena risiko radiasi terhadap janin. Oleh karena itu, pendekatan multidisiplin yang melibatkan onkolog, dokter kandungan, dan spesialis lainnya sangat penting untuk memastikan kesehatan ibu dan janin.