Bosan dengan Rutinitas yang Itu-Itu Saja? Apa yang Sebenarnya Terjadi? Ini Penjelasan Psikologisnya

Ilustrasi bosan dengan aktivitas keseharian
Sumber :
  • iStock

Profesor psikologi dari University of Waterloo, James Danckert, dalam wawancaranya dengan KCRW Life Examined, Danckert mengatakan bahwa kebosanan adalah tanda bahwa kita menginginkan sesuatu yang lebih.

Cara Praktis Mengusir Malas Berangkat Kerja, Ingat dan Lakukan 5 Hal Ini

Ia menyebut fenomena ini sebagai desire for desires, atau keinginan untuk memiliki keinginan. Ketika hidup terlalu monoton atau terasa tanpa makna, otak mengirim sinyal kebosanan agar kita mencari tujuan baru.

“Orang sering mengira bosan itu sama dengan malas duduk di sofa. Padahal, saat bosan, kita sebenarnya cukup termotivasi dan ingin melakukan sesuatu, kita hanya tidak tahu apa yang harus dilakukan,”kata dia.

Mengapa Kita Bisa Bosan dengan Rutinitas?

  1. Adaptasi neurologis
    Otak kita cenderung terbiasa terhadap hal yang sama (habituation). Aktivitas yang awalnya menyenangkan bisa terasa hambar jika diulang terus-menerus.
  2. Kurangnya tantangan
    Ketika tugas terlalu mudah dan tidak lagi menantang, otak tidak merasa terstimulasi. Rasa puas pun hilang.
  3. Minim makna
    Aktivitas yang dilakukan sekadar untuk formalitas atau kewajiban, tanpa koneksi emosional atau tujuan yang jelas, akan terasa kosong.
  4. Kurang kebaruan (novelty)
    Hidup yang terlalu terprediksi membuat kita kehilangan rasa ingin tahu. Padahal, kebaruan bisa memicu hormon dopamin yang membuat kita bersemangat.
  5. Tidak punya kendali (low autonomy)
    Jika kita merasa tidak bisa memilih apa yang kita lakukan atau bagaimana cara melakukannya, kebosanan akan lebih mudah muncul.

Dampak Kebosanan Rutinitas

10 Kegiatan Menarik Agar Anak Tak Bosan Liburan di Rumah Saja

Kebosanan yang dibiarkan bisa berdampak negatif, baik pada individu maupun kehidupan secara umum.

Halaman Selanjutnya
img_title