Kok Bisa? Bos Menyebalkan Malah Cepat Naik Jabatan, Ini Alasannya!

Ilustrasi bos menyebalkan
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle –Pernahkah kamu bertanya-tanya kenapa atasan yang galak, suka marah-marah, atau terkesan menyebalkan justru lebih cepat naik jabatan? Fenomena ini bukan sekadar mitos.

Hal-Hal yang Harus Diperhatikan Saat Bikin CV Berbahasa Inggris, Dijamin Langsung Diterima HRD!

Banyak perusahaan yang mempromosikan pemimpin dengan gaya kepemimpinan keras meski tidak disukai bawahan. Namun, apa alasan di baliknya? Beberapa faktor psikologis, politik kantor, hingga cara organisasi menilai kesuksesan pemimpin ternyata berperan besar.

Menariknya, studi terbaru menunjukkan bahwa perilaku kasar seorang bos bisa ditoleransi, bahkan dibenarkan, selama mereka dianggap sukses. Berikut beberapa alasan di balik itu semua. 

Faktor Psikologis: Persepsi Sukses yang Menutupi Perilaku Negatif

  1. Tough love atau kekerasan terselubung?
    Menurut penelitian dari Ohio State University yang dipimpin oleh Robert Lount, karyawan sering kali memandang perilaku agresif bos mereka sebagai tough love jika bos tersebut dianggap sukses. Dalam wawancaranya, Lount mengatakan bahwa kalau karyawan melihat bos mereka sebagai pemimpin yang sukses, rasanya sulit membayangkan bos itu bersikap kasar… mereka akhirnya memberi label perilaku kasar tersebut sebagai sesuatu yang lebih positif, seperti ‘tough love’ atau bentuk kasih sayang yang keras. Dengan kata lain, prestasi dan citra sukses bisa membuat perilaku negatif tampak masuk akal.
  2. Budaya takut yang dianggap efektif
    Bos dengan gaya otoriter sering menciptakan budaya takut di tempat kerja. Meski berdampak buruk secara emosional, tekanan ini kadang dipandang efektif karena mendorong karyawan mencapai target jangka pendek.
  3. Bias terhadap otoritas
    Sifat-sifat seperti narsisme atau sikap Machiavellian kadang keliru dianggap sebagai tanda kepemimpinan kuat. Hal ini membuat organisasi sulit membedakan antara pemimpin yang tegas dengan yang sebenarnya toksik.

Faktor Politik Kantor: Siapa yang Lebih Terlihat Memimpin?

Bosan dengan Rutinitas yang Itu-Itu Saja? Apa yang Sebenarnya Terjadi? Ini Penjelasan Psikologisnya

Selain faktor psikologis, politik kantor memainkan peran penting dalam promosi.

Halaman Selanjutnya
img_title