Bukan Sekedar Pelit! Ternyata Ada Alasan Psikologis di Balik Rojali & Rohana
- Freepik
Lifestyle –Belakangan ini media sosial dipenuhi istilah baru yang unik yakni Rojali (Rombongan Jarang Beli) dan Rohana (Rombongan Hanya Nanya). Istilah ini sering dipakai pedagang, terutama pemilik bisnis online, untuk menyebut calon pembeli yang hanya melihat-lihat atau banyak bertanya tanpa jadi membeli.
Contohnya bisa ditemui di berbagai live platform e-commerce ada pengguna yang bertanya detail tentang ukuran, warna, stok, atau cara pengiriman, tetapi ujung-ujungnya tidak checkout. Fenomena serupa juga terjadi di toko offline, di mana sekelompok orang masuk, melihat-lihat barang, bahkan mencoba produk, lalu pergi tanpa membeli apa pun.
Meski istilah ini terdengar lucu, banyak pedagang yang mengeluhkan perilaku ini karena merasa membuang waktu atau kehilangan potensi penjualan. Tapi, apakah benar mereka yang tergolong Rojali dan Rohana sekadar pelit? Atau ada faktor lain yang memengaruhi perilaku ini?
Mengenal Lebih Dekat Rojali & Rohana
Rojali dan Rohana pada dasarnya adalah fenomena window shopping, baik secara fisik maupun digital. Dalam konteks toko online, mereka bisa menambahkan barang ke keranjang belanja tetapi tidak pernah membayar. Sedangkan di toko offline, mereka hanya ingin melihat-lihat barang tanpa ada niat serius untuk membeli.
Fenomena ini sebenarnya bukan hal baru dan bukan hanya ada di Indonesia. Di banyak negara lain, perilaku serupa juga terjadi. Dalam psikologi konsumen, window shopping bisa menjadi bagian dari proses belanja normal, di mana calon pembeli ingin membandingkan harga, mengecek kualitas produk, atau sekadar mencari informasi sebelum membuat keputusan.