Sering Tiba-Tiba Marah atau Sedih Saat Haid? Ini Alasan Emosi Bisa Naik-Turun Drastis!

Ilustrasi Emosi Meledak Saat Haid
Sumber :
  • Pixaby

Otak dan Hormon: Hubungan yang Tak Terlihat tapi Kuat

7 Tempat Wisata Angker Antimainstream di Indonesia dengan Cerita Mistis dan Mitos Kuat

Salah satu bagian otak yang paling terpengaruh oleh fluktuasi hormon adalah amigdala, yang bertanggung jawab atas respons emosional seperti marah dan takut. Saat kadar estrogen menurun, amigdala menjadi lebih aktif, membuat kamu lebih reaktif terhadap rangsangan emosional. Sementara bagian otak yang bertugas mengontrol impuls, yaitu korteks prefrontal, justru bekerja lebih lambat karena kurangnya dukungan serotonin.

Inilah alasan mengapa hal kecil bisa terasa sangat besar saat haid. Misalnya, komentar ringan dari teman bisa terasa menyakitkan, atau keributan kecil di rumah bisa memicu ledakan emosi. Respons ini bukan drama atau sikap berlebihan, melainkan efek langsung dari proses kimiawi yang sedang berlangsung di otak.

Resep Tahu Bulat Kopong dan Mengembang Sempurna, Camilan Murah Meriah yang Bikin Nagih

Selain itu, hormon juga memengaruhi kualitas tidur, dan tidur yang terganggu dapat memperburuk stabilitas emosi. Maka, emosi yang tidak stabil saat haid adalah hasil dari serangkaian reaksi biologis yang saling terhubung dan tidak bisa dianggap remeh.

Tak hanya hormon yang jadi penyebab utama, gaya hidup sehari-hari juga bisa memperburuk kondisi emosional saat menstruasi. Misalnya, konsumsi kafein berlebihan bisa meningkatkan kecemasan dan membuat tidur terganggu. Asupan gula tinggi dapat menyebabkan lonjakan dan penurunan kadar gula darah yang mendadak, menciptakan perasaan mudah marah atau lelah secara tiba-tiba.

Tanpa Disadari, Makanan Ini Bisa Bikin PMS Makin Parah, Apa Kamu Pernah Makan Salah Satunya?

Kurangnya aktivitas fisik juga berdampak. Olahraga terbukti membantu tubuh melepaskan endorfin—senyawa alami yang bisa meningkatkan suasana hati dan mengurangi rasa sakit. Tanpa cukup gerak, tubuh kekurangan “penyeimbang alami” ini, membuat kamu lebih mudah terseret dalam emosi negatif.

Stres juga menjadi faktor besar. Saat tubuh sudah sibuk mengatur hormon, tambahan stres dari pekerjaan, hubungan, atau tekanan sosial bisa jadi pemicu emosi meledak-ledak. Apalagi jika kamu tidak punya cukup waktu untuk diri sendiri atau tidak terbiasa mengekspresikan emosi dengan sehat.

Halaman Selanjutnya
img_title