Sering Lemas dan Pusing? Bisa Jadi Kamu Anemia, Bukan Cuma Kurang Tidur
- Freepik
Lifestyle –Banyak orang sering merasa lemas, pusing, atau gampang capek di siang hari. Umumnya, kita langsung menyalahkan kurang tidur, pekerjaan yang menumpuk, atau stres. Tapi, bagaimana jika itu bukan cuma karena kelelahan biasa?
Menurut pakar hematologi dari Harvard Medical School, Dr. Nancy Berliner kondisi seperti itu bisa menandakan sesuatu yang lebih serius yaitu anemia ringan.
"Anemia bisa muncul secara halus. Gejala awalnya mirip dengan kelelahan atau stres, sehingga sering terlewat," kata dia.
Untuk diketahui, anemia adalah kondisi saat jumlah sel darah merah atau kadar hemoglobin dalam darah terlalu rendah. Hemoglobin adalah protein penting yang membawa oksigen ke seluruh tubuh. Jika jumlahnya kurang, tubuh jadi kekurangan oksigen, dan inilah yang membuat kamu merasa mudah lelah.
Beberapa penyebab umum anemia antara lain, kekurangan zat besi (anemia defisiensi besi), kekurangan vitamin B12 atau folat, kehilangan darah (misalnya karena menstruasi berat) hingga gangguan produksi sel darah merah.
"Anemia defisiensi besi adalah tipe paling umum di dunia, terutama pada perempuan usia subur karena menstruasi," kata dr. Nancy Berliner
Gejala anemia ringan bisa sangat mirip dengan gejala kelelahan biasa, sehingga sering tidak disadari. Beberapa tanda yang patut diwaspadai, mulai dari merasa lelah terus-menerus, pusing ringan saat berdiri, wajah terlihat lebih pucat, tangan dan kaki dingin, jantung berdebar meski sedang tidak beraktivitas hingga sulit konsentrasi.
"Jika gejala-gejala ini bertahan meski tidur dan makan cukup, anemia perlu dicurigai dan diperiksa," kata Nancy lebih lanjut.
Beda Anemia dengan Kelelahan Biasa dan Siapa yang Berisiko
Kelelahan akibat kurang tidur biasanya akan hilang setelah kamu beristirahat. Tapi, kalau kamu mengalami anemia, rasa lelahnya tetap ada walaupun sudah cukup tidur dan makan.
Perbedaan lainnya:
- Aktivitas ringan pun bisa terasa sangat melelahkan
- Kulit, bibir, dan kelopak mata tampak pucat
- Kamu bisa merasa sesak atau berdebar hanya karena naik tangga
"Kelelahan karena anemia punya dasar fisiologis—tubuhmu kesulitan mengirim oksigen," ujar Dr. Nancy Berliner
Terkait dengan risiko, anemia bisa terjadi pada siapa saja, tapi beberapa kelompok lebih rentan, seperti perempuan dengan menstruasi berat, ibu hamil, remaja putri di masa pubertas. Selain itu, orang dengan pola makan rendah zat besi (misalnya vegetarian/vegan), hingga pasien dengan penyakit kronis seperti ginjal atau autoimun.
"Kelompok berisiko tinggi harus rutin diperiksa, terutama perempuan dengan haid berat atau diet terbatas," sambung Dr. Nancy Berliner
Jangan Asal Menebak: Tes Darah Itu Kunci!
Kalau kamu mengalami gejala seperti yang disebutkan tadi, jangan langsung anggap itu kelelahan biasa. Pemeriksaan darah sederhana bisa membantu memastikan apakah kamu mengalami anemia.
"Tes darah itu sederhana, murah, dan penting untuk diagnosis yang tepat," sambung Dr. Nancy Berliner.
Beberapa tes penting:
CBC (Complete Blood Count): untuk melihat kadar hemoglobin dan jumlah sel darah merah
Tes Ferritin dan Serum Besi: untuk mengetahui kadar zat besi
Tes Vitamin B12 dan Folat: jika dicurigai defisiensi vitamin
Cara Mengatasi Anemia: Dari Makanan Hingga Suplemen
Jika anemia disebabkan oleh kekurangan zat besi, kamu bisa mulai dengan perbaikan pola makan dan/atau suplemen:
Sumber makanan tinggi zat besi:
Hati ayam, daging merah, ikan
Bayam, brokoli, dan sayuran hijau
Kacang-kacangan dan biji-bijian
Tips penting: Konsumsi bersama makanan tinggi vitamin C agar penyerapan zat besi lebih maksimal (misalnya, makan bayam + jeruk).
"Perbaikan pola makan efektif untuk kasus ringan, tapi suplemen sering dibutuhkan untuk pemulihan cepat," ujar Dr. Nancy Berliner
Hindari minum teh atau kopi langsung setelah makan, karena kandungan tanin bisa menghambat penyerapan zat besi.
Anemia ringan memang terlihat tidak berbahaya, tapi jika tidak ditangani, bisa menyebabkan penurunan produktivitas kerja dan belajar, gangguan memori dan konsentrasi, kelelahan ekstrem hingga pingsan, masalah kehamilan seperti bayi prematur atau berat lahir rendah hingga gangguan fungsi jantung
"Anemia kronis bisa memengaruhi fungsi otak, kesehatan jantung, dan perkembangan janin," ujar Dr. Nancy Berliner.
Kapan Harus Periksa ke Dokter?
Segera konsultasi ke dokter jika:
- Lemas dan pusing tidak kunjung hilang
- Jantung sering berdebar tanpa sebab
- Menstruasi sangat berat setiap bulan
- Terjadi pingsan atau kesulitan beraktivitas
"Mendengarkan tubuh itu penting. Kelelahan yang terus-menerus butuh perhatian medis, bukan hanya tidur lebih banyak," kata Dr. Nancy Berliner
Jangan anggap enteng rasa lelah dan pusing yang sering muncul. Bisa jadi itu bukan sekadar kurang tidur, tapi sinyal awal dari anemia yang perlu ditangani.
Anemia bisa dicegah dan diatasi jika dikenali sejak dini. Pemeriksaan darah sederhana dan pola makan yang tepat bisa membuatmu kembali bertenaga dan produktif.
"Anemia bisa diobati. Semakin cepat kamu mendeteksinya, semakin cepat kamu merasa sehat kembali," kata Dr. Nancy Berliner.
Bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ikatan Bidan Indonesia (IBI) ke-74 dan Hari Bidan Nasional 2025, IBI bersama eNutri meraih penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) untuk kategori pemecahan rekor “Skrining dan Edukasi Pencegahan Anemia kepada Ibu dan Anak oleh Bidan Terbanyak menggunakan Kalkulator Zat Besi pada Aplikasi eNutri”.
Penghargaan ini merupakan wujud komitmen dan bukti nyata peran strategis Bidan dalam mendukung pencegahan anemia pada Ibu dan anak di Indonesia demi mewujudkan generasi Indonesia bebas anemia defisiensi besi.
"Pencapaian rekor skrining dan edukasi pencegahan anemia pada ibu dan anak melalui Gerakan Aksi Nyata Bidan Cegah Anemia telah dilakukan oleh 31.864 Bidan dengan menggunakan Kalkulator Zat Besi pada aplikasi eNutri dan berhasil menjangkau 57.509 ibu hamil dan menyusui serta 314.891 anak di seluruh Indonesia. Kami percaya bahwa skrining anemia yang terintegrasi dalam setiap pelayanan sehari-hari bidan adalah kunci penting untuk mencapai target tersebut," kata Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia (PP IBI),, Dr. Ade Jubaedah, S.Keb, Bdn, MM, MKM.
Sebagai upaya peningkatan peran aktif Bidan dalam mendukung pencegahan dan skrining anemia defisiensi besi pada ibu dan anak Indonesia, IBI juga telah meluncurkan rekomendasi. Salah satunya adalah Alat Skrining Non-Invasif seperti Kalkulator Zat Besi (pada aplikasi eNutri) dapat menjadi salah satu alat bantu deteksi dini resiko defisiensi besi pada layanan kesehatan primer.
eNutri merupakan aplikasi mobile yang dirancang khusus untuk membantu para bidan di Indonesia dalam pelayanan kesehatan harian. Aplikasi ini menyediakan berbagai fitur dan informasi yang berguna untuk mendukung profesionalisme bidan, mulai dari informasi ilmiah terbaru dan materi pelatihan yang relevan, fitur konsultasi dengan ahli serta fitur komunikasi untuk memfasilitasi kolaborasi dan pertukaran informasi dengan bidan di seluruh Indonesia.