Lulusan Baru Banyak yang Menganggur, Ini Kunci agar Gen Z Tetap Dilirik Perusahaan
- Freepik
Lifestyle – Mencari pekerjaan setelah lulus kuliah tidak lagi semudah dulu, terutama bagi generasi Z. Meski dikenal sebagai generasi digital native, Gen Z kini menjadi salah satu kelompok usia yang paling rentan menganggur.
Di Indonesia, data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pengangguran usia muda (15–24 tahun) mendominasi total angka pengangguran yang mencapai lebih dari 7 juta jiwa.
Hal ini juga tercermin secara global, di mana banyak Gen Z di Amerika Serikat dan Inggris melaporkan bahwa gelar sarjana terasa "kurang berguna" di tengah gempuran teknologi dan perubahan kebutuhan industri kerja.
Sebuah laporan dari Business Insider menyebut bahwa banyak Gen Z yang bahkan sudah mulai kehilangan harapan, karena lowongan kerja entry-level kini menuntut pengalaman menengah. Sementara itu, Forbes menyatakan bahwa skill kini lebih dihargai dibanding gelar.
Di sinilah Gen Z perlu bergerak cepat, beradaptasi, dan menyusun strategi agar tetap kompetitif. Berikut adalah cara Gen Z agar tak terus menganggur dan mampu bersaing di pasar kerja modern:
1. Utamakan Skill daripada Gelar Akademis
Banyak perusahaan global kini menerapkan sistem skill-based hiring, yaitu perekrutan berbasis keterampilan, bukan ijazah. Artinya, Anda perlu menunjukkan kemampuan praktis, seperti analisis data, desain UI/UX, kemampuan teknis dasar seperti coding, atau mengelola kampanye media sosial. Pelatihan daring, sertifikasi, dan pengalaman proyek pribadi bisa menjadi modal utama Anda untuk menonjol dibanding pelamar lain.