Gelar Saja Tak Cukup, Ini Alasan Banyak Sarjana yang Menganggur dan Sulit Dapat Kerja
- Freepik
Lifestyle – Memiliki gelar sarjana bukan lagi jaminan mudah mendapatkan pekerjaan. Di berbagai belahan dunia, termasuk Amerika Serikat, Inggris, dan Australia, semakin banyak lulusan universitas yang justru menghadapi kenyataan pahit: menganggur atau bekerja di bidang yang tidak relevan dengan jurusan mereka.
Fenomena ini bukan hanya terjadi karena kompetisi yang ketat. Sejumlah studi internasional menunjukkan bahwa penyebabnya sangat kompleks dan sistemik. Berikut tujuh alasan utama mengapa banyak lulusan sarjana gagal mendapatkan kerja, berdasarkan laporan dari Wall Street Journal, Times Higher Education, hingga The Australian.
1. Hilangnya Pekerjaan Entry-Level
Menurut laporan Wall Street Journal (2024), perusahaan kini makin jarang membuka lowongan untuk level pemula. Banyak dari mereka mengalihkan tugas administratif ke AI atau staf internal yang sudah ada. Akibatnya, lulusan baru kehilangan pijakan awal untuk memasuki dunia kerja.
Data dari Center for Economic and Policy Research juga menunjukkan bahwa lowongan kerja untuk lulusan sarjana usia 22–27 turun drastis, dengan angka pengangguran kelompok ini mencapai 5,8% di Amerika Serikat.
2. Ketidaksesuaian Keterampilan (Skills Mismatch)
Banyak lulusan sarjana yang belum memiliki keterampilan praktis yang dibutuhkan dunia kerja. BestColleges.com mencatat bahwa hanya 24% lulusan yang merasa benar-benar siap menghadapi tuntutan profesional. Sebaliknya, 89% HRD menyatakan lebih memilih kandidat yang sudah berpengalaman atau memiliki keterampilan spesifik.