Gelar Saja Tak Cukup, Ini Alasan Banyak Sarjana yang Menganggur dan Sulit Dapat Kerja

Ilustrasi menganggur
Sumber :
  • Freepik

Menurut The Australian, sistem pendidikan tinggi saat ini masih terlalu berfokus pada teori, bukan pada penerapan nyata yang relevan dengan kebutuhan industri.

10 Profesi Ini Tetap Membutuhkan Manusia hingga 2040, Aman dari Gempuran AI

3. Kurangnya Soft Skills dan Ketahanan Mental

Laporan dari Times Higher Education menyebutkan bahwa 54% pemberi kerja menilai lulusan sarjana tidak memiliki self-awareness, dan 46% merasa mereka kurang tahan terhadap tekanan. Padahal, dunia kerja menuntut individu yang mampu bekerja dalam tim, berkomunikasi efektif, dan adaptif terhadap perubahan.

Capek Kerja Terus? Di Tiongkok, Ada Klinik Khusus Buat Kamu yang Ogah Masuk Kantor!

4. Persaingan Global dan Kerja Jarak Jauh

Tren kerja remote membuat batas negara menjadi kabur. Perusahaan kini menerima pelamar dari seluruh dunia, sehingga persaingan semakin ketat. Lulusan lokal harus bersaing dengan kandidat internasional yang bisa menawarkan keahlian serupa dengan biaya lebih rendah.

10 Jurusan Kuliah yang Tahan Banting di Era AI, Lulusannya Sulit Digantikan Mesin

5. Gelar Tak Lagi Jadi Nilai Tambah

Fenomena credential inflation menjadikan gelar sarjana tidak lagi eksklusif. Bila dulu S1 dianggap keunggulan, kini hampir semua pelamar memilikinya. Akibatnya, banyak perusahaan menilai lulusan baru sebagai “overqualified” untuk pekerjaan dasar, namun juga belum cukup siap untuk peran menengah.

Halaman Selanjutnya
img_title