Gelar Saja Tak Cukup, Ini Alasan Banyak Sarjana yang Menganggur dan Sulit Dapat Kerja
- Freepik
Menurut The Australian, sistem pendidikan tinggi saat ini masih terlalu berfokus pada teori, bukan pada penerapan nyata yang relevan dengan kebutuhan industri.
3. Kurangnya Soft Skills dan Ketahanan Mental
Laporan dari Times Higher Education menyebutkan bahwa 54% pemberi kerja menilai lulusan sarjana tidak memiliki self-awareness, dan 46% merasa mereka kurang tahan terhadap tekanan. Padahal, dunia kerja menuntut individu yang mampu bekerja dalam tim, berkomunikasi efektif, dan adaptif terhadap perubahan.
4. Persaingan Global dan Kerja Jarak Jauh
Tren kerja remote membuat batas negara menjadi kabur. Perusahaan kini menerima pelamar dari seluruh dunia, sehingga persaingan semakin ketat. Lulusan lokal harus bersaing dengan kandidat internasional yang bisa menawarkan keahlian serupa dengan biaya lebih rendah.
5. Gelar Tak Lagi Jadi Nilai Tambah
Fenomena credential inflation menjadikan gelar sarjana tidak lagi eksklusif. Bila dulu S1 dianggap keunggulan, kini hampir semua pelamar memilikinya. Akibatnya, banyak perusahaan menilai lulusan baru sebagai “overqualified” untuk pekerjaan dasar, namun juga belum cukup siap untuk peran menengah.