Telur Bikin Bisul? Ini Mitos atau Fakta Ilmiah yang Harus Kamu Tahu!
- iStock
Telur, terutama kuningnya, mengandung asam arakidonat, sejenis lemak omega-6 yang dalam kadar besar bisa memicu proses inflamasi. Bagi kebanyakan orang, ini tidak jadi masalah. Tapi bagi mereka yang punya kulit sensitif, sedang mengalami jerawat atau luka dan daya tahan tubuh sedang rendah, maka konsumsi telur secara berlebihan bisa memperburuk reaksi radang, termasuk memperbesar risiko munculnya bisul.
Telur juga sering dikonsumsi dalam bentuk digoreng atau dikombinasikan dengan makanan tinggi minyak, santan, atau karbohidrat olahan, semuanya bisa memperparah reaksi peradangan di tubuh.
Kapan Telur Sebaiknya Dihindari?
Dr. Rajani Katta menyarankan untuk membatasi konsumsi telur jika kamu mengalami kondisi berikut:
-
Sedang bisulan berulang
Mengalami jerawat meradang yang tidak kunjung sembuh
-
Merasa tubuh “tidak enak” setiap kali makan telur (merasa panas, lelah, kulit makin bermasalah)
Sudah pernah terdiagnosis alergi atau intoleransi telur
Jika kamu termasuk yang merasa kulit sering kambuh setelah makan telur, cobalah hentikan sementara selama 7–14 hari, lalu perhatikan perubahan kulitmu.