Telur Bikin Bisul? Ini Mitos atau Fakta Ilmiah yang Harus Kamu Tahu!
- iStock
"Alergi ringan atau sensitivitas terhadap makanan seperti telur dapat memicu inflamasi sistemik yang memengaruhi kulit, meskipun bukan penyebab langsung bisul," kata Dr. Rajani Katta menjelaskan.
Jadi, pada kasus tertentu, konsumsi telur bisa memperburuk kondisi peradangan, termasuk peradangan di kulit. Tapi ini bukan penyebab utama, melainkan pemicu sekunder.
Alergi dan Intoleransi Telur: Apa Bedanya?
Alergi telur biasanya terjadi pada anak-anak dan bisa hilang seiring usia. Gejalanya bisa berupa gatal-gatal, ruam kulit, perut kembung, hingga kulit kemerahan. Pada penderita alergi, sistem imun bereaksi berlebihan terhadap protein dalam telur, terutama albumin di bagian putihnya.
Sementara itu, intoleransi telur tidak seperti alergi yang langsung terlihat, intoleransi lebih halus, misalnya merasa lelah atau panas setelah makan telur, timbul jerawat atau bintik merah dalam 24–48 jam, hingga pencernaan terganggu ringan.
Kondisi ini bisa membuat tubuh mengalami peradangan ringan terus-menerus, termasuk di kulit, sehingga luka kecil lebih mudah berkembang menjadi bisul.