Stunting Bukan Takdir, Begini Cara Orang Tua Ubah Masa Depan Anak

Ilustrasi keluarga
Sumber :
  • pexels

LifestyleStunting, kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis, sering kali dianggap sebagai takdir yang sulit diubah. Namun, dengan pengetahuan dan pola asuh yang tepat, orang tua memiliki kekuatan untuk mengubah masa depan anak mereka. Di Indonesia, data Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa sekitar 24,4% anak di bawah usia lima tahun mengalami stunting pada tahun 2022. Angka ini menegaskan urgensi peran aktif orang tua dalam memastikan tumbuh kembang anak yang optimal. 

Cara Membiasakan Anak Tidur Sendiri Sejak Usia 2 Tahun

Artikel ini akan membahas secara mendalam bagaimana parenting yang baik, melalui pemenuhan gizi, stimulasi, dan akses layanan kesehatan, dapat mencegah stunting dan membuka peluang masa depan yang lebih cerah bagi anak.

Apa Itu Stunting dan Mengapa Penting?

Stunting adalah kondisi di mana anak memiliki tinggi badan di bawah standar untuk usianya akibat kekurangan gizi kronis, terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu dari masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun. Kondisi ini tidak hanya memengaruhi pertumbuhan fisik, tetapi juga perkembangan kognitif, kemampuan belajar, dan produktivitas di masa depan. 

10 Cara Mengajarkan Anak Menabung, Pintar Kelola Uang Sejak Dini

Anak yang mengalami stunting berisiko memiliki IQ lebih rendah, rentan terhadap penyakit kronis, dan menghadapi tantangan dalam mencapai potensi ekonomi mereka. Sayangnya, banyak orang tua masih memercayai mitos bahwa stunting adalah takdir genetik. Padahal, fakta menunjukkan bahwa stunting dapat dicegah melalui intervensi gizi dan pola asuh yang tepat.

Peran Orang Tua dalam Mencegah Stunting

Pemenuhan Gizi Seimbang

Halaman Selanjutnya
img_title