ADHD pada Anak: Cara Membantu Mereka Berkembang dengan Bahagia
- Freepik
Lifestyle – Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) adalah gangguan perkembangan saraf yang ditandai dengan kesulitan dalam mempertahankan perhatian, perilaku impulsif, dan/atau hiperaktivitas yang tidak sesuai dengan usia anak.
Di Indonesia, prevalensi ADHD diperkirakan mencapai 5-10% pada anak-anak usia sekolah, menjadikannya salah satu kondisi perkembangan yang paling umum. Meskipun sering kali dianggap sebagai tantangan, anak dengan ADHD memiliki potensi luar biasa jika mendapatkan dukungan yang tepat.
Berikut ini adalah strategi pengasuhan yang efektif untuk membantu anak dengan ADHD berkembang secara optimal, baik dari sisi akademik, sosial, maupun emosional, dengan pendekatan yang informatif dan praktis untuk orang tua.
Memahami ADHD pada Anak
ADHD terbagi menjadi tiga tipe utama: tipe inatensi (sulit fokus), tipe hiperaktif-impulsif (sulit mengontrol perilaku), dan tipe gabungan. Gejala umum meliputi kesulitan berkonsentrasi, sering melamun, perilaku impulsif seperti menyela pembicaraan, atau kesulitan duduk diam.
Menurut penelitian dari American Psychiatric Association, ADHD disebabkan oleh kombinasi faktor genetik, lingkungan, dan ketidakseimbangan kimiawi di otak, terutama dopamin dan norepinefrin. Penting bagi orang tua untuk memahami bahwa ADHD bukanlah hasil dari pola asuh yang buruk atau kurangnya disiplin, melainkan kondisi medis yang memerlukan pendekatan khusus.
Diagnosis ADHD biasanya dilakukan oleh psikolog atau psikiater anak melalui wawancara, observasi, dan kuesioner standar seperti Conners’ Rating Scales. Jika anak Anda menunjukkan gejala ADHD, konsultasi dengan profesional kesehatan mental adalah langkah awal yang krusial. Diagnosis yang akurat memungkinkan intervensi dini, yang terbukti meningkatkan hasil jangka panjang bagi anak.