Kenapa Makanan Tidak Sehat dan 'Jorok' Justru Lebih Menggoda? Ini Jawaban Ahli

Ilustrasi seblak ceker
Sumber :
  • Shopee

Contohnya, saat kamu sedang dikejar deadline atau habis bertengkar dengan seseorang, pilihan kamu mungkin bukan salad, tapi camilan tinggi kalori seperti brownies atau bubble tea. Ini bukan karena kamu lemah, tapi karena tubuh dan pikiranmu mencari solusi instan untuk menenangkan diri.

Kebiasaan Sejak Kecil: Pola Asuh yang Tak Sadar Menguatkan Selera ‘Junk Food’

Padahal Isinya Sehat, Kenapa Burger Jadi Junk Food?

Coba ingat kembali masa kecilmu. Mungkin kamu pernah diberi permen sebagai hadiah jika bersikap baik, atau diajak makan ayam goreng saat ulang tahun. Hal-hal seperti ini secara tidak sadar membentuk asosiasi bahwa makanan tidak sehat sebagai hadiah atau kesenangan.

Asosiasi ini terbawa hingga dewasa. Ketika kita merasa butuh “reward” setelah hari yang panjang, kita secara refleks mencari makanan yang memberi rasa nyaman karena berkaitan dengan memori masa kecil.

Pinjam Uang, Tapi Malah Marah Saat Ditagih? Ini Alasannya Secara Psikologis

Fakta psikologis menunjukkan bahwa nostalgia makanan memainkan peran besar dalam pilihan kita. Makanan yang pernah dikaitkan dengan kebahagiaan atau kenyamanan emosional akan lebih sering dicari saat kita berada dalam kondisi emosional tertentu.

Industri Makanan yang Cerdas Membuat Kita Ketagihan

Kita tidak bisa sepenuhnya menyalahkan diri sendiri atas kebiasaan makan tidak sehat. Industri makanan telah menghabiskan puluhan tahun menyempurnakan produk agar menjadi hyper-palatable, yaitu terlalu lezat untuk ditolak.

Halaman Selanjutnya
img_title
Cepat Marah dan Lelah di Jam 1–3 Siang? Bisa Jadi Hormonmu Sedang Kacau!