Sourdough vs Roti Biasa, Mana Lebih Sehat? Ini Jawabannya

Ilustrasi Sourdough
Sumber :
  • Martha Stewart

Meski begitu, penting dicatat bahwa sourdough tetap mengandung gluten. Bagi penderita penyakit celiac, konsumsi sourdough tetap berisiko memicu reaksi autoimun dan tidak dianjurkan.

Tips Memilih Sourdough

Awas Fake Service! Simak 5 Tips Aman Merawat dan Memperbaiki Perangkat

Tidak semua roti berlabel “sourdough” benar-benar melalui fermentasi alami. Banyak produk komersial di supermarket menggunakan kombinasi starter dan ragi instan agar produksi lebih cepat.

Hasilnya, manfaat kesehatan yang diklaim bisa jadi tidak sepenuhnya hadir. Untuk itu, Anda perlu teliti membaca label. Roti sourdough asli hanya berisi tepung, air, garam, dan starter alami. Jika ada tambahan ragi komersial, kemungkinan besar itu bukan sourdough murni.

Bebas Keringat Ketiak, Simak Cara Mudah Agar Tak Basah Lagi Sepanjang Hari

Jika tujuan Anda adalah kesehatan sekaligus rasa, pilihlah sourdough yang dibuat dengan fermentasi panjang sekitar 12–24 jam serta menggunakan tepung gandum utuh. Proses ini memberi hasil terbaik dari segi tekstur, rasa, sekaligus manfaat nutrisi. Membeli dari artisan bakery yang memang mengedepankan metode tradisional bisa menjadi pilihan lebih aman dibanding membeli roti massal di rak supermarket.

Sourdough bukan makanan ajaib, namun cara pembuatannya memberi nilai tambah yang tidak ditemukan pada roti biasa. Kandungan probiotik, indeks glikemik yang lebih rendah, serta kemudahan dicerna membuatnya menjadi alternatif menarik bagi Anda yang ingin menikmati roti lebih sehat.

Stop Buang Makanan! Ini 4 Cara Menyimpan Sayur dan Daging Agar Tahan Lebih dari Seminggu